[caption caption="Mereka Bukan NABI!"][/caption]
Bakat Itu tidak terlahir dan tidak ada sama sekali saat dari pertama kita tercipta. Bakat ada karena hasil dari kebiasaan kita dalam melakukan sesuatu.
Bunda Asama Nadia, Ustadz Felix Siauw, Tere Liye, ataupun Raditya Dika, mungkin mereka tidak akan pernah kita kenali saat ini jika mereka tidak membiasakan jari jemarinya untuk menulis. Bakat menulis -yang seolah seperti meludah dengan mudah- yang dimiliki beliau-beliau bukan karena mukjizat, ataupun yang lain, namun karena mereka sering melatih diri untuk senantiasa menulis, belajar dan berkembang.
Jamil Azzaini, Asep Supriatna, Ustadz Fatih Karim, Alm. KH Zainuddin MZ, mungkin kita saat ini tidak bisa mendegar ceramah dan motivasi terbaik dari mereka jika mereka tidak membiasakan diri untuk berbicara didepan umum, public speaking.
Lionel Messi, CR7, Diego Maradona, Roberto Carlos, Evan Dimas, Bambang Pamungkas, mungkin kita tidak akan pernah melihat aksi-aksi mereka dilapangan hijau, mengolah si kulit bundar, dan tidak ada yang seru dari dunia persepakbolaan jika mereka tidak membiasakan diri untuk berlatih, baik itu menendang, drible, tiki-taka, samba dan sebaginya.
Tuhan itu adil, dengan tidak mentakdirkan manusia terlahir punya bakat.
mereka HANYA MANUSIA BIASA! bukan NABI.
Jika mereka saja bisa, kitapun juga pasti bisa jika terus berlatih, berusaha, dan membiasakan diri untuk BISA!
Walaupun hasil bukanlah parameter utama dari sebuah Progrores, Namun ia juga layak untuk untuk dinikmati bagi siapa saja yang mengusahakannya. Maka mari biasakan diri kita untuk terus berlatih, berusaha dan tidak lupa disertai Do'a untuk suatu pencapain hasil yang maksimal dan sempurna.
