Lihat ke Halaman Asli

Islah R. Nusa

Siswi SMAN 1 Padalarang

Melawan Self Diagnose

Diperbarui: 26 Februari 2020   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mental Health (Kesehatan Mental) adalah suatu bentuk ketiadaannya sebuah penyakit mental.  Kesehataan mental sangatlah penting bagi setiap orang, karena kesehatan mental mempengaruhi hidup kita secara keseluruhan. Jika mental state kita sangatlah sehat, hidup kita akan terasa berwarna dan menyenangkan. 

Tetapi, jika kita memiliki sebuah mental illness (penyakti mental), kita akan merasa bahwa semua yang kita lakukan itu tidak ada maknannya, bahkan jika sudah parah akan beranggapan bahwa hidup itu tidak ada artinya. Tentu saja kondisi  tersebut sangat mengkhawatirkan, tetapi bagaimana kalau sang penderita adalah seorang yang self diagnose?

Memang benar, apa yang dirasakan mungkin sama dengan beberapa mental illness ( contohnya adalah depresi, kecemasan berlebih, paranoid, dan lain-lain) tetapi apakah perlu mengumbarnya di sosial media hanya untuk beberapa likes? Sebenarnya seseorang yang benar-benar menderita mentall illness akan tetap diam dan tidak akan mengumbarnya, karena mereka mungkin takut jika mereka membicarakan topik ini malah akan menambahkan beban pikiran mereka yang sudah sangat banyak. 

Kecuali sang penderita memiliki alasan dibalik mereka menceritakan penyakit mereka (seperti untuk memotivasi, meringankan beban dengan berbicara, dan membantu orang lain dengan penyakit mental yang sama), tetapi kebanyakan orang yang berkata bahwa mereka adalah seorang 'penderita'  malah mengumbarnya dengan sengaja agar mendapatkan perhatian dari orang sekitar mereka dan menjadikannya alasan ketika mereka melakukan suatu tindakan yang buruk.

Contohnya bagaimana seorang teman yang menjauhi kita tiba-tiba datang dan berkata "maaf ya, aku agak bipolar akhir-akhir ini". Apakah mereka benar-benar bipolar? Atau malah karena mereka memang sedang bosan dengan kita, jadi mereka mencari teman yang lebih mernarik dan kembali kepada kita ketika mereka selesai? Hal tersebut sangat salah untuk dilakukan, karena jika ada seseorang yang terkena bipolar namanya akan tercoreng karena dianggap semua orang yang menderita bipolar adalah orang yang tidak loyal. Banyak perilaku orang yang self diagnose yang merugikn dan malah menciptakan sebuah stigma tentang orang-orang penderita mental illness.

Padahal hal terakhir yang paling dibutuhkan bagi mereka adalah masalah dan atensi. Mereka semua hanya ingin hidup dengan tenang dan orang yang benar-benar peduli, bukan orang yang hanya ingin mendengar ceritanya dan menyebarluaskan sebagai topik pembicaraan antar teman.  Mungkin tidak semua yang self diagnose berperilaku seperti itu. 

Tolong, jika kalian merasa seperti semua yang ada di hidup kalian tidak berarti dan kalian selalu merasa sedih tanpa sebab yang jelas, hubungi seorang ahli dan bukannya malah mengambil 'Tes Depresi Online'. Mulailah tata hidup kalian satu-persatu, dimulai dengan pola tidur, pola makan, beribadah, dan lingkungan dimana kalian berada. Dengan begitu, kita akan bisa dengan mudah melangkah menuju masa depan yang cerah tanpa harus pusing memikirkan hal yang tidak relevant.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline