Berikut adalah pengalaman terbang saya dari Sydney, Australia, ke Helsinki, Finlandia, dengan transit di Singapura. Penerbangan pertama dari Sydney ke Singapura menggunakan Qantas Airways, maskapai nasional Australia. Setelah melewati check-in dan imigrasi saya segera menuju lounge bisnis milik Qantas. Ruangan lounge terang berhubung ada jendela besar di satu sisi. Memang banyak bangunan di Australia mengutamakan penggunaan sinar matahari untuk pencahayaan ruangan.
Penerbangan dari Sydney ke Singapura memakan waktu 8 jam dengan menggunakan pesawat Airbus A330-300 di mana interior kelas bisnis baru direnovasi beberapa bulan yang lalu. Konfigurasi kursi di kelas bisnis adalah 1-2-1, jadi setiap kursi memiliki akses langsung ke koridor tanpa perlu melompati penumpang yang lain karena saya biasanya memilih window seat.
Layar 16 inci yang baru sangat responsif, hamper seperti komputer tablet. Ruang di sekitar kaki luas, tapi tidak terlalu lebar bila kursi direbahkan untuk jadi tempat tidur.
Ada USB dan colokan untuk laptop dan telepon genggam. Ada banyak tempat untuk menyimpan barang-barang di sekitar kursi.
Ini adalah amenity kit yang menyerupai tempat pensil. Saya juga mempunyai satu lagi berwarna hijau dari penerbangan sebelumnya.
Seorang pramugara memperkenalkan diri dan menyapa saya menggunakan titel dan nama belakang saya. Dia membawakan minuman kedatangan, kacang, dan menu makan malam. Sayangnya kacang tersebut tidak ditempatkan di dalam mangkuk kecil seperti seharusnya sesuai etika.
Setelah lepas landas, servis makan malam dimulai. Untuk pembuka, saya memilih sup zucchini dengan zaitun dan parmesan crouton.
Makanan utama adalah ikan trout dengan adas, bawang prei, dan saus remis. Sekalipun presentasinya agak ala kadarnya, rasanya sangat lezat. Salah satu makanan pesawat terbaik yang pernah saya coba.
Ada empat macam pilihan untuk makanan penutup. Berhubung saya sudah kenyang, saya memilih buah-buahan segar.
Setelah makan malam, saya menonton film dan beristirahat. Sebelum mendarat, makanan kecil dibagikan berupa bebek panggang dengan saus XO dan nasi putih (jasmine rice).
Saya punya waktu kurang dari dua jam di bandara Changi, Singapore, sebelum melanjutkan penerbangan dengan Finnair. Saya segera menuju Qantas lounge yang ternyata sangat luas. Pertama-tama saya mandi terlebih dahulu berhubung saya berencana untuk tidur di pesawat. Ada 20 tempat mandi di lounge ini. Luar biasa. Dibandingkan lounge in Indonesia yang biasanya hanya ada dua atau tiga tempat mandi.