Jepara -- di era zaman sekarang banyak anak anak yang lebih memilih mainan modern dari pada mainan tradisional seperti halnya mainan kelereng, banggalan, layangan, balelang ataupun lainya. "Di Desa Bawu RT 42 RW 08 Batealit Jepara permainan tradisional mulai digemari oleh anak anak," pungkas Noval Salah satu siswa MTsN yang masih duduk di kelas 9 saat diwawancarai Suara Kampus.Com. pada hari Sabtu (27/10) sore hari.
"Saya lebih suka permainan modern, karena permainan modern tidak bikin capek. Tapi permainan modern itu nggak ada manfaatnya juga dan bisa saja menggangu pelajaran saya," imbuhnya.
Dia juga mengatakan kalau disuruh milih lebih enakan tradisional apa modern dan lebih manfaat yang mana?
"Kalau dibandingkan antara tradisional dan modern lebih asyikan tradisional karena, bisa berteman dengan semua orang." Ujar Noval.
Berbeda dengan anak era 90an yang mana kebanyakan mereka pasti mengetahui permainan tradisional di daerah masing masing dan pernah memainkan permainan tersebut. Berbanding terbalik dengan zaman sekarang yaitu anak di era 20an yang lebih memaikan permainan modern dari pada memainkan permainan tradisional dan lebih cenderung mulai melupakan permainan tradisionalnya.
Peristiwa ini terjadi saat noval sedang membuat sebuah layangan tradisional disalah satu gudang dekat rumahnya. Dia membuat layangan tradisional sedetail mungkin dan sangat teliti karena layangan yang dibuatnya berbeda dengan umumnya yang hanya berbentuk diagonal. Dia membuat layangan tradisional yang mana di daerahnya di sebut dengan nama sowangan yaitu sejenis layangan tradisional yang memiliki suara ketika terbang.
Sangat disayangkan apabila anak anak zaman sekarang lebih menyukai mainan modern dari pada mainan tradisional. Seharusnya mainan tradisional dapat memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun sekitarnya.
