Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Riza Nouval Putra

Governance Studies student at Universitas Diponegoro

Dilema Pemerintah terhadap Transisi ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

Diperbarui: 22 April 2022   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tarif listrik yang direncanakan akan mengalami kenaikan pada tahun ini menuai banyak keresahan dan argumen di dalam masyarakat. Masyarakat menanggapi hal berikut menjadi ketidakmampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga setelah sebelumnya terjadi kenaikan pada Bahan Bakar Minyak dan minyak goreng. 

Tentu banyak masyarakat merasa dirugikan akibat rencana kenaikan tersebut, terlebih kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang masih relatif belum stabil setelah dihantam oleh gelombang Covid-19 jenis Omicron

Namun apakah rencana kenaikan tarif listrik ini menjadi solusi untuk melakukan transisi menuju Energi Baru dan Terbarukan? Atau justru hanya memanfaatkan momentum untuk meraup keuntungan semata?

Rencana Menuju 2030 Zero Emission

Pada pertemuan COP 26 beberapa bulan silam Indonesia berkomitmen untuk mengubah Indonesia demi terwujudnya Zero Emission pada tahun 2030. Dengan dinyatakannya komitmen tersebut pemerintah Indonesia secara resmi bertanggung jawab untuk melakukan transisi energi dan mewujudkan misi tersebut. 

Tahun 2030 bukan merupakan waktu yang panjang untuk mengubah Indonesia menjadi negara yang bebas dari penggunaan bahan bakar fosil, untuk itu diperlukan adanya komitmen dari pemerintah untuk memulai langkah ini.

Realita yang Terjadi

Di dalam realitanya, pemerintah mengalami berbagai hambatan dan kesulitan untuk memulai perubahan ini yang dimana salah satu penyebabnya ialah komoditas batu bara di Indonesia yang masih menjadi suatu penunjang bagi ekonomi Indonesia di masa seperti ini. 

Terlebih setelah dibuka nya pintu ekspor batu bara per 1 Februari setelah dilarang sepanjang Januari 2022. Hal ini menyebabkan tingkat ketergantungan Indonesia akan bahan bakar fosil masih relatif tinggi.

Dilema Bagi Pemerintah

Masyarakat seringkali mengeluh ketika terjadinya kenaikan bahan pokok kebutuhan sehari -hari termasuk tarif listrik. Pada hakikatnya kenaikan ini kemungkinan bisa menjadi salah satu cara dari pemerintah untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan memulai transisi menggunakan Energi Baru dan Terbarukan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline