Lihat ke Halaman Asli

Rizal RF

mahasiswa

KKN UNEJ BTV III: Inovasi Mahasiswa dalam Membuat Alat Cuci Tangan Otomatis

Diperbarui: 3 September 2021   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jember - Dalam jejang pendidikan tinggi, setiap mahasiswa diharuskan untuk melakukan sebuah pengabdian masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk program pengabdian masyarakat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di era pademi covid 19 ini.  dengan merealisasikan program KKN ini, Universitas Jember membuat program KKN Back to Village (KKN BTV). KKN BTV ini berupaya agar mahasiswa bisa mengabdi di masyarakat daerah tempat tinggalnya . 

KKN BTV III UNEJ 2021 memberikan lima pilihan tematik KKn diantaranya Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19, Program Inovasi Tehnologi/informasi Dalam Penanganan Covid19,  Program Pemberdayaan Bumdes/jaring Pengaman Desa Penanganan Covid19, Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid19 dan Program Penanganan Stunting Dan AKI AKB.

Rizal Fahmi mahasiswa Uniersitas Jember program studi Ilmu Sejarah angkatan 2018 yang sedang menjalankan program pengabdian masyarakat melalui program KKN BTV III UNEJ 2021 Kelompok 36 dengan dosen pembimbing lapangan Dr. Eko Suwargono , M.Hum. Rizal dalam melaksanakan program KKN BTV III memilih Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember sebagai tempat pelaksanaan dengan memilih tematik  Program Inovasi Tehnologi/informasi Dalam Penanganan Covid-19. 

Badan Pusat Statistik (BPS) kembali melakukan survei tentang "Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19". Survei yang dilakukan secara online pada 7-14 September 2020 melibatkan 90.967 responden yang terdiri dari 44,77% laki-laki dan 55,23% perempuan.

Survei ini, antara lain mengukur tingkat kepatuhan responden selama seminggu terakhir, terutama saat berada di luar rumah. Hasilnya, kepatuhan masyarakat untuk selalu memakai masker mencapai 91,98%, menggunakan hand sanitizer 77,71%, mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun 75,38%, menghindari jabat tangan 81,85%, menghindari kerumunan 76,69%, dan menjaga jarak 73,54%.

Dalam survei serupa yang dilakukan BPS pada April 2020 bertajuk "Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19", persentase masyarakat yang selalu memakai masker sebesar 80,2%, menjaga jarak 72%, mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun 80,2%

Dengan permasalahan tersebut, penulis Rizal Fahmi sekaligus mahasiswa KKN BTV UNEJ III  melaksanakan KKN di Kelurahan Antirogo, Lingkungan Jambuan. 

Permasalahan sasaran atau masyarakat di Kelurahan Antorogo Terutama di Lingkungan Jambuan  yakni kurangnya kesadaran mengenai virus covid-19 dan cara penanganan secara mandiri di rumah. Permasalahan tentang tidak sampainya informasi kepada masyarakat adalah hal yang sering terjadi ketika sebuah program pemerintah dijalankan. 

Permasalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang sangat terlihat adalah kurangnya minat baca masyarakat untuk mendapatkan informasi yang dipengaruhi oleh kesibukan, pekerjaan dan lainnya sehingga informasi yang telah disampaikan belum sampai pada target informasi. Beberapa faktor juga dipengaruhi oleh masyarakat yang cenderung percaya kepada infomasi hoaks tentang covid-19.

Dalam permasalahan tersebut, kami memberikan informasi atau sosialisasi tentang alat cuci tangan otomatis yang bisa di gunakan dengan cara tanpa menyentuh alatnya secara langsung . Tujuan dari pembuatan alat cuci otomatis ini untuk menghambat penularan covid-19 yang semakin parah pada saat ini dan juga mengedukasi masyarakat setempat tengtang prokes dan informasi penanganan lainya tentang covid-19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline