Lihat ke Halaman Asli

Ketum DPP LDII Ingatkan ASN Komdigi Supaya Memiliki Akhlak Mulia untuk Memberantas Judi Online

Diperbarui: 6 November 2024   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso. Foto: Cak Rull

Jakarta (6/11) -- Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, mengingatkan pentingnya penekanan pada akhlak dalam perekrutan dan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN), guna mendukung kemajuan Indonesia. Menurutnya, Indonesia dapat maju jika aparatur negaranya tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak mulia.


Pernyataan ini disampaikan oleh KH Chriswanto dengan penuh keprihatinan, setelah mendengar kabar mengenai keterlibatan pejabat di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam memberi perlindungan kepada situs judi online. KH Chriswanto merujuk pada kasus Ketua Tim Penyidikan dan Ahli UU ITE Ditjen Aplikasi dan Informatika, Denden Imadudin Soleh, bersama setidaknya 10 pegawai Komdigi yang memelihara sekitar 1.000 situs judi online agar tidak diblokir di Indonesia. Aktivitas ilegal ini menghasilkan keuntungan hingga Rp 8,5 miliar per bulan.

"Mereka tahu judi online merusak ekonomi, moral, dan hubungan sosial kemasyarakatan. Namun, mereka tidak peduli dengan kehancuran moral bangsa, yang penting mereka mendapatkan keuntungan," ungkap KH Chriswanto, menanggapi kasus tersebut.

Ia menekankan pentingnya pemerintah untuk memberantas judi online, yang menurutnya berdampak buruk bagi semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. "Yang paling berbahaya adalah rusaknya generasi muda, karena mereka rentan terhadap dampak judi online. Ini menyebabkan patologi sosial yang dampaknya akan terasa jangka panjang," tegasnya.

KH Chriswanto juga mengingatkan bahwa masa remaja adalah tahapan penting dalam pembentukan karakter dan cita-cita seseorang. "Judi online berpotensi menghancurkan masa depan mereka, menjauhkan mereka dari pendidikan, dan merusak kualitas hidup dalam jangka panjang," ujar KH Chriswanto.

Dampak sosial dari judi online, kata KH Chriswanto, juga sangat signifikan. Ia mencontohkan peningkatan kasus kriminalitas, termasuk kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan bahkan bunuh diri akibat kecanduan judi online. "Judi adalah perbuatan haram yang dilarang dalam ajaran agama Islam dan membawa dampak negatif bagi kehidupan sosial," tegasnya.

Mengenai mentalitas ASN Komdigi yang melindungi judi online, KH Chriswanto mengingatkan bahwa akhlak adalah faktor utama dalam rekrutmen dan pembinaan ASN. "ASN yang berakhlak baik akan mengutamakan kejujuran, keadilan, dan transparansi dalam tugas profesionalnya. ASN yang memiliki akhlak yang baik akan menjaga integritas dan berusaha menjunjung tinggi nilai-nilai moral," paparnya.

Dengan memperhatikan akhlak dalam perekrutan dan pembinaan ASN, KH Chriswanto percaya pemerintah dapat mengurangi masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merugikan bangsa. "ASN yang berakhlak mulia tidak akan mudah tergoda untuk berbuat curang atau memperkaya diri sendiri karena mereka memahami dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam bekerja," ujarnya.

KH Chriswanto juga menegaskan bahwa seorang ASN yang berakhlak mulia akan lebih mampu menunjukkan empati dan kepedulian terhadap masyarakat yang dilayaninya. "Dengan empati, ASN yang berakhlak baik dapat menanggapi masalah masyarakat dengan penuh pengertian, sehingga mereka merasa dihargai dan diperlakukan dengan adil," tambahnya.

"Profesionalisme ASN bukan hanya dilihat dari kecakapan teknis, tetapi juga sikap dan karakter mereka. Dengan akhlakul karimah, mereka dapat menjadi pribadi yang disiplin, berkomitmen, dan memiliki tanggung jawab tinggi dalam pekerjaan," pungkas KH Chriswanto.

Melalui pendekatan ini, KH Chriswanto berharap bahwa Indonesia dapat menciptakan ASN yang tidak hanya mampu bekerja dengan baik, tetapi juga mampu menjaga integritas dan moral dalam menjalankan tugas mereka demi kemajuan bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline