Lihat ke Halaman Asli

Menko Muhadjir Apresiasi Metode Pembelajaran Inklusif di Ponpes LDII Kertosono

Diperbarui: 16 Juni 2024   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menko Muhadjir bersama pengurus DPP LDII. Foto: Lines

Nganjuk (16/6) -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, memberikan pembekalan kepada peserta diklat dan tes calon muballigh-muballighot di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, pada Sabtu (15/6).


Dalam kunjungan tersebut, Menko Muhadjir menyampaikan materi terkait pengembangan sumber daya manusia di lingkungan pondok pesantren.

Menko Muhadjir menekankan pentingnya pondok pesantren sebagai sistem pendidikan yang telah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia.

"Sistem pendidikan di Indonesia pada mulanya ialah pondok pesantren," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, pesantren mengalami perubahan signifikan dengan disahkannya Undang-Undang tentang Pesantren, yang memperluas peran pesantren dalam pengembangan SDM tidak hanya dalam bidang agama tetapi juga ilmu pengetahuan umum.

"Pondok pesantren saat ini harus memberikan keterampilan serta pengetahuan umum bagi para santrinya. Karena pondok pesantren itu tidak hanya mencetak manusia untuk syiar agama, tetapi juga mencetak manusia yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang luas, guna membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Menko Muhadjir.

Menko Muhadjir juga mengapresiasi metode pembelajaran inklusif yang diterapkan oleh pesantren yang bernaung dibawah organisasi LDII. Metode ini menggabungkan ilmu agama dengan ilmu dunia sesuai dengan minat dan bakat santri.

"Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa kita itu harus imbang antara agama dan keduniaan, tidak boleh berat sebelah, harus mengejar kejayaan di dunia juga di akhirat," tuturnya.

Ia mengingatkan pentingnya pesantren untuk mengikuti perkembangan teknologi agar tidak tertinggal. Kepada para santri, ia berpesan agar tidak hanya puas dalam menuntut ilmu agama tanpa mengejar ilmu dunia. "Jangan sampai kalian merasa puas hanya dalam menuntut ilmu agama tanpa mengejar ilmu dunia," ucap Menko Muhadjir.

Selain itu, Menko Muhadjir juga mendorong santri untuk memperbanyak sholat tahajud karena banyak keutamaannya. Ia mendoakan agar di antara para santri ada yang menjadi pemimpin yang amanah berdasarkan ilmu Al-Qur'an dan sunah Rasulullah SAW.

Menko Muhadjir juga memberikan apresiasi kepada para Tahfidz Al-Qur'an dan santri yang berani menjawab pertanyaan. Bantuan berupa alat olahraga serta sumbangan hewan kurban juga diserahkan kepada Ponpes Al Ubaidah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline