Lihat ke Halaman Asli

Rizal

I am a Muslim and a Class 12.D student at Man 2 Polman

Memeriahkan Malam Idul Fitri: Suara Takbiran dan Harapan di Masjid Ridhosshalihin

Diperbarui: 9 April 2024   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana malam takbiran di Masjid Ridhosshalihin. Sumber Foto: Dokumen pribadi 

Bulan Ramadhan di tahun 2024, kini telah usai dan meninggalkan kita semua, dan kita telah tiba saat-saat yang kita nanti bersama sebagai umat Muslim, yaitu hari kemenangan Idul Fitri. Suara takbir yang bergema di berbagai penjuru kini telah banyak kita temukan, sebagai sebuah bentuk untuk bergembira menyambut lebaran Idul Fitri. Tradisi yang telah lama kita pegang erat, yang telah tiba saatnya untuk kita bersama-sama kembali melakukannya lagi. Suara takbir yang bergema di seluruh Indonesia, termasuk di kampung tempat saya tinggal, di mana disini banyak juga masjid dan organisasi masyarakat yang mengadakan acara takbiran bersama.

Masjid Ridhosshalihin, tempat saya berjamaah, juga ikut berpartisipasi meramaikan malam Idul Fitri dengan takbiran bersama. Dengan sangat sederhana, kami para jamaah Masjid Ridhosshalihin melaksanakan kegiatan takbiran bersama di masjid kami. Kami melakukan takbiran dengan melibatkan semua kalangan, mulai dari orang tua, dewasa, remaja hingga anak-anak sekalipun kami ajak untuk ikut berpartisipasi meramaikan takbiran yang kami adakan dengan bentuk yang sederhana. Meskipun takbiran bersama di masjid kami tidak terlalu meriah, kami merasa bersyukur dapat menjadi salah satu masjid yang berpatisipasi memeriahkan Idul Fitri dengan takbiran.

Kami punya harapan besar, meskipun saat ini takbiran di masjid kami sangat sederhana dan tidak terlalu meriah, kami berharap generasi selanjutnya akan meneruskan tradisi ini dengan lebih besar dan meriah. Artikel ini mungkin terlalu singkat untuk mengungkapkan semuanya, namun saya berharap agar artikel ini bisa dibaca oleh generasi selanjutnya di kampung kami, agar mereka tidak melupakan tradisi ini, dan bisa melakukannya dengan lebih meriah daripada saat ini.

Untuk para pembaca, yang membaca artikel ini. Saya memohon maaf apabila tulisan ini terlalu singkat, dan terkesan tidak menarik perhatian pembaca. Namun, harapan saya semoga artikel saya bermanfaat buat semuanya. Terimakasih buat yang telah sudi meluangkan waktunya membaca artikel ini, dan sampai jumpa di artikel saya yang selanjutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline