Lihat ke Halaman Asli

Rizal NurAlfian

.eccedentesiast.

6 Mahasiswa FTP UB Memanfaatkan Limbah Kulit Apel menjadi Produk Bernilai Ekonomis Berbasis Zero Waste

Diperbarui: 11 September 2020   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota Tim Program BENKAP, sedang melaksanakan Sosialisasi Online

Desa Tulungrejo, Batu dikenal memiliki beberapa UMKM Keripik Apel cukup besar, dan sebagian warganya bekerja sebagai pekerja atau buruh pengupas kulit apel. Bisa dikatakan masyarakat belum proudktif dalam peningkatan ekonomi nya. Proses produksi Keripik Apel jika terus menerus dilakukan akan menimbulkan limbah kulit apel yang menumpuk. Potensi limbah kulit apel sehari menghasilkan 40 kg. Namun sebagian masyarakat hanya memanfaatkan limbah kulit apel sebagai pakan hewan ternak dan sisanya dibuang begitu saja. Jika kebiasaan tersebut masih terus menerus berlangsung akan sangat berdampak besar pada lingkungan dan kesehatan warga desa. Jumlah kulit apel yang tergolong cukup besar sehingga dapat menimbulkan pencemaran apabila tidak diolah secara baik. Padahal di dalam kulit apel memiliki banyak kandungan untuk dijadikan olahan produk yang ekonomis dan bermanfaat. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan kulit apel menyebabkan masyarakat tidak mengetahui manfaat kulit apel dengan baik.

Sebagian besar dari hasil produksi sampah di Desa Tulungrejo merupakan sampah organik. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga sehari-hari langsung dibuang tanpa diolah menjadi produk yang bernilai lebih. Padahal, limbah organik yang dihasilkan sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tulungrejo terutama limbah kulit apel.

Oleh karena itu, Keenam Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Moch. Mukasyafatul Asror (TEP 2018), Arva Saktia Zulemita (TIP 2017), Esthy Dwi Anggraeni (TEP 2017), Erni Wahyu Wijayanti (TIP 2018), Husna Atikah (TIP 2018) dan Rizal Nur Alfian (TEP 2018) dibawah bimbingan dosen bapak Joko Prasetyo, STP., M.Si melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat menunjukkan kiprahnya melalui program berbasis Zero Waste dengan Judul “Pemanfaatan Potensi Limbah Kulit Apel Sebagai Beras Analog Guna Meningkatkan Ekonomi, Kualitas Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat Desa Tulungrejo, Batu”.

BENKAP (Beras Analog Kulit Apel) merupakan program pelatihan terpadu dalam penanganan limbah organik di Desa Tulungrejo. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat secara online untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengolahan limbah organik berbasis zero waste untuk menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Kami juga menggagas produk turunan dari BENKAP yakni pupuk organic cair (POC) dari apel reject dan tepung kulit apel. Pembuatan Beras Analog ini cukup mudah dengan fortifikasi tepung jagung dan lain-lain. BENKAP memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yang dapat mencegah kanker serta menangkal bakteri radikal bebas. Hingga saat ini, program BENKAP masih berlanjut dan akan terus dikembangkan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Tulungrejo. Melalui program ini, Program BENKAP dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tulungrejo dengan penjualan produk BENKAP sebesar Rp3.200.640,-/bulan. Langkah selanjutnya dari program ini yaitu bekerja dengan dinas pemerintahan terkait untuk mendukung keberlanjutan program.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline