Lihat ke Halaman Asli

Rizal Mutaqin

Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa

Review Buku Catatan Pengabdian Kahubdam XIV/Hasanuddin Karya Fitry Taufiq Sahary

Diperbarui: 17 Januari 2025   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan Pengabdian Kahubdam(sumber: Fitry Taufiq Sahary)

Buku Catatan Pengabdian Kahubdam XIV/Hasanuddin karya Kolonel Chb Fitry Taufiq Sahary, S.E., M.M., adalah sebuah dokumentasi perjalanan kepemimpinan di Kesatuan Perhubungan Kodam XIV/Hasanuddin. Buku ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga inspirasi bagi para prajurit untuk terus berkarya. Terbit pertama kali pada Februari 2018, buku ini menghadirkan perspektif militer yang jarang diungkap ke publik.

Penulis mendokumentasikan pengalamannya selama menjabat sebagai Kahubdam XIV/Hasanuddin, meliputi periode transformasi Kodam VII/Wirabuana menjadi Kodam XIV/Hasanuddin. Dengan masa jabatan yang hanya sembilan bulan, Fitry Taufiq Sahary berhasil menyusun buku yang menjadi pengingat perjalanan penting dalam sejarah militer Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi.

Buku ini terdiri dari lima bab utama, mulai dari pengantar sejarah Kodam XIV/Hasanuddin hingga catatan akhir penugasan. Setiap bab diisi dengan detail peristiwa, termasuk tantangan strategis, inovasi teknis, hingga pembinaan personel dan keluarga. Penekanan pada nilai-nilai kepemimpinan dan jiwa korsa menjadi inti dari narasi ini.

Dalam sambutannya, Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Agus Surya Bakti, menekankan pentingnya buku ini sebagai kontribusi terhadap literasi militer. Buku ini menggambarkan dinamika kehidupan prajurit Korps Perhubungan, tantangan operasional, dan prestasi yang diraih. Dokumentasi ini menjadi teladan bagi prajurit lain untuk mulai menulis pengalaman mereka.

Salah satu bagian menarik dari buku ini adalah pembahasan inovasi teknis, seperti pengembangan Radio Repeater VOIP Mandiri dan penataan jaringan komunikasi. Langkah ini menunjukkan bagaimana teknologi digunakan untuk mendukung tugas militer, khususnya dalam operasi komunikasi strategis.

Buku ini juga menyoroti pembinaan personel yang meliputi kegiatan fisik, mental, dan spiritual. Tradisi satuan seperti penyambutan prajurit baru dan kegiatan olahraga bersama menjadi bagian integral dari membangun soliditas. Hal ini menunjukkan pendekatan holistik dalam pengembangan sumber daya manusia.

Bab khusus dalam buku ini menceritakan sejarah Kodam XIV/Hasanuddin, dari era Teritorium VII/Indonesia Timur hingga kembali diresmikan pada 2017. Penggabungan nilai-nilai historis dengan transformasi modern menunjukkan keberlanjutan semangat perjuangan militer di wilayah Sulawesi.

Pemilihan nama Kodam XIV/Hasanuddin diilhami oleh Sultan Hasanuddin, yang dikenal sebagai Ayam Jantan dari Timur. Semangat patriotisme dan keteladanan beliau menjadi simbol bagi prajurit Kodam XIV/Hasanuddin dalam menghadapi tantangan modern.

Penulis menyampaikan kebanggaannya atas kesempatan memimpin satuan di masa transisi penting ini. Buku ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap rekan kerja, prajurit, dan keluarga yang telah mendukungnya selama menjalankan tugas.

Buku Catatan Pengabdian Kahubdam XIV/Hasanuddin adalah lebih dari sekedar memoir. Ini adalah cerminan pengabdian, kepemimpinan, dan inovasi. Bagi masyarakat umum, buku ini menawarkan wawasan tentang militer yang jarang terungkap. Bagi prajurit, buku ini adalah panggilan untuk terus berkarya demi bangsa dan negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline