Menulis dengan Semangat Baru: Naik Level di Kompasiana dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi
Sejak saya bergabung menjadi Kompasianer pada 31 Oktober 2023, perjalanan menulis saya di Kompasiana telah membawa banyak pengalaman menarik.
Dalam waktu kurang dari setahun, saya telah melalui empat level, mulai dari Debutan, Junior, Taruna, hingga sekarang Penjelajah. Setiap kali naik level, entah kenapa saya merasakan semangat yang semakin menggebu-gebu untuk terus menulis dan berbagi di platform ini.
Meski hingga saat ini saya belum sepenuhnya memahami apa fungsi dari poin dan level di Kompasiana secara mendetail, efeknya terhadap motivasi saya sangat terasa.
Setiap kali melihat poin saya bertambah dan level saya naik, rasanya seperti mendapatkan suntikan energi baru. Ada dorongan yang tak terjelaskan untuk terus menghasilkan konten yang lebih baik, lebih bermakna, dan lebih relevan bagi para pembaca.
Bagi saya, naik level tidak hanya tentang pencapaian personal, tetapi juga tentang proses pembelajaran. Setiap level yang dilewati menjadi pengingat akan dedikasi dan konsistensi yang telah saya lakukan selama ini. Menulis di Kompasiana memberikan saya ruang untuk mengekspresikan berbagai ide, opini, dan pemikiran, serta kesempatan untuk berinteraksi dengan para pembaca dan Kompasianer lainnya yang sangat beragam.
Walaupun belum sepenuhnya paham fungsi poin dan level, yang jelas sistem ini memberikan kesan bahwa kontribusi saya dihargai. Perasaan dihargai inilah yang menurut saya menjadi faktor kunci yang membuat saya semakin termotivasi. Ketika merasa upaya kita tidak sia-sia, bahkan sekecil apa pun, tentu akan ada semangat baru untuk terus memberikan yang terbaik.
Naik ke level Penjelajah menandakan bahwa saya sudah cukup aktif dan konsisten dalam menulis. Namun, lebih dari sekedar angka dan level, perjalanan ini membawa saya untuk lebih reflektif terhadap apa yang saya tulis.
Setiap tulisan yang dihasilkan tidak hanya untuk mencapai poin, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab untuk memberikan kontribusi positif bagi pembaca.
Menulis di Kompasiana juga mengajarkan saya bahwa proses kreatif tidak selalu harus berorientasi pada hasil akhir. Kadang-kadang, kesenangan datang dari proses itu sendiri.