Lihat ke Halaman Asli

Rizal Mutaqin

Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa | Dewan Pengawas Sparko Indonesia

Bagaimana Bhumi Literasi Mendukung Keberanian Berkarya? Begini Kata Founder

Diperbarui: 2 Oktober 2024   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Youtube TNI AD


Menulis adalah proses kreatif yang sering kali dipandang menakutkan, terutama bagi mereka yang baru memulai. Rasa takut akan salah, kritik, dan penolakan sering menghantui penulis pemula. Namun, dalam sebuah wawancara di Kartika Podcast, saya menyampaikan gagasan penting: tidak ada yang salah dalam menulis. Bhumi Literasi Anak Bangsa, sebuah wadah yang saya dirikan untuk mendukung penulis pemula, hadir untuk membantu mereka yang ingin mengeksplorasi potensi menulis tanpa takut salah.

Salah satu tantangan terbesar bagi penulis pemula adalah rasa takut. Banyak yang merasa bahwa karya mereka harus sempurna sejak awal, atau khawatir bahwa kritik akan menjadi penghalang besar dalam perjalanan mereka. Padahal, menulis adalah sebuah proses yang dinamis, yang memerlukan keberanian untuk mencoba, membuat kesalahan, dan berkembang. Koreksi ataupun revisi dari editor bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan bagian alami dari proses kreatif yang memperkaya karya kita.

Dengan mendirikan Bhumi Literasi Anak Bangsa, saya berharap dapat membuka pintu bagi penulis pemula untuk berani mengungkapkan pemikiran dan ide mereka. Wadah ini memberi ruang bagi mereka untuk belajar dari sesama penulis dan menerima bimbingan dari para editor berpengalaman. Harapannya, komunitas ini mampu menghilangkan stigma bahwa kritik adalah hal yang buruk, dan justru melihatnya sebagai langkah penting dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan.

Berani menulis berarti berani mengungkapkan ide dan pendapat yang mungkin belum pernah disuarakan sebelumnya. Sebagai seorang penulis, tantangan terbesar adalah bagaimana mengemas ide-ide tersebut agar dapat diterima oleh pembaca. Di sinilah peran editor menjadi penting. Mereka bukan hadir untuk menghakimi atau menghancurkan karya kita, melainkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan tulisan agar pesan yang kita sampaikan menjadi lebih kuat.

Tidak ada karya yang sempurna sejak awal. Setiap penulis, bahkan yang sudah berpengalaman sekalipun, pasti melalui proses revisi. Perjalanan menulis adalah perjalanan belajar. Kegagalan dan kritik adalah bagian dari pembelajaran tersebut, yang akan membawa kita pada peningkatan kualitas dan kedewasaan dalam menulis. Menulis, sama seperti keterampilan lain, memerlukan latihan terus-menerus. Oleh karena itu, sangat penting bagi penulis pemula untuk tidak takut gagal, dan terus mencoba.

Di Bhumi Literasi Anak Bangsa, kami juga ingin menekankan pentingnya kolaborasi. Menulis tidak harus menjadi perjalanan yang dilalui sendirian. Berbagi pengalaman dengan sesama penulis, menerima masukan, dan membangun komunitas yang suportif dapat membantu penulis pemula merasa lebih percaya diri dalam menghadapi kritik. Sebuah tulisan yang bagus sering kali merupakan hasil dari diskusi yang mendalam dan kerja sama yang solid antara penulis dan editor.

Selain itu, penting bagi penulis pemula untuk memahami bahwa setiap kritik, baik dari editor maupun pembaca, adalah peluang untuk tumbuh. Kritik bukanlah akhir dari perjalanan kreatif, melainkan jembatan yang akan membawa kita pada tingkat kreativitas yang lebih tinggi. Setiap masukan yang diberikan, jika dipahami dengan baik, akan membantu penulis memperbaiki karya mereka dan menghasilkan tulisan yang lebih baik di masa depan.

Penulis pemula juga perlu memahami bahwa proses menulis tidak harus langsung menghasilkan karya besar. Hal terpenting adalah keberanian untuk memulai. Dari sinilah kita bisa belajar, beradaptasi, dan akhirnya menemukan suara kita sendiri dalam dunia literasi. Bhumi Literasi Anak Bangsa hadir untuk memberikan dukungan ini, sehingga setiap penulis pemula dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka.

Pada akhirnya, menulis adalah tentang berkomunikasi. Kita ingin berbagi cerita, ide, dan pengalaman dengan orang lain. Untuk bisa melakukannya dengan baik, kita harus melewati proses panjang yang melibatkan banyak revisi dan refleksi. Inilah mengapa, jika kita ingin berkembang sebagai penulis, kita harus berani menerima setiap tantangan yang ada. Berani menulis berarti berani berkembang.

Oleh karena itu, saya mengajak para penulis pemula untuk tidak takut memulai. Jangan takut salah. Setiap kata yang ditulis, setiap revisi yang dilakukan, adalah langkah menuju peningkatan. Mari terus menulis dan belajar, karena hanya dengan begitu kita akan tumbuh menjadi penulis yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline