Perkembangan teknologi dan dunia digital telah membawa dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pertahanan dan keamanan nasional. Di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi, ancaman siber menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dalam menghadapi realitas ini, langkah Panglima TNI untuk membentuk Angkatan Siber adalah keputusan strategis yang sangat tepat dan perlu didukung sepenuhnya.
Angkatan Siber bukan hanya sekadar bentuk adaptasi dari TNI terhadap perubahan zaman, melainkan sebuah kebutuhan mendesak untuk memastikan bahwa pertahanan negara tetap kokoh di era digital. Sebagaimana diketahui, ancaman siber tidak mengenal batas fisik dan waktu, sehingga upaya untuk memperkuat pertahanan siber adalah langkah krusial dalam menjaga kedaulatan negara. Serangan siber dapat mengancam infrastruktur vital, data penting, hingga sistem militer, yang semuanya berpotensi menggoyahkan stabilitas negara.
Pembentukan Angkatan Siber menunjukkan keseriusan Panglima TNI dalam merespons dinamika global. Ini bukan sekadar inisiatif untuk memperbesar kekuatan TNI, melainkan langkah proaktif untuk melindungi Indonesia dari ancaman-ancaman non-konvensional yang semakin marak. Dengan kehadiran Angkatan Siber, TNI akan mampu menghadapi berbagai ancaman siber secara langsung dan terkoordinasi, menjadikan pertahanan nasional lebih komprehensif dan modern.
Selain itu, Angkatan Siber juga berfungsi sebagai bentuk penguatan kemandirian teknologi pertahanan Indonesia. Dengan membangun kapabilitas siber yang kuat, Indonesia tidak hanya akan bergantung pada teknologi luar negeri, tetapi juga dapat mengembangkan strategi dan alat-alat siber buatan anak bangsa. Ini adalah kesempatan emas bagi talenta-talenta muda Indonesia di bidang teknologi informasi untuk berkontribusi dalam menjaga keamanan negara melalui inovasi dan pengembangan teknologi pertahanan.
Keputusan Panglima TNI ini juga sejalan dengan upaya global yang dilakukan banyak negara besar. Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, dan negara-negara maju lainnya telah lama memprioritaskan angkatan siber sebagai bagian dari strategi militer mereka. Indonesia, sebagai negara yang memiliki posisi strategis di kawasan Asia-Pasifik, perlu mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks dan berbasis teknologi.
Penting juga untuk dipahami bahwa ancaman siber bukan hanya berasal dari aktor negara, tetapi juga kelompok non-negara seperti hacker dan teroris siber. Mereka sering kali beroperasi di bawah radar, memanfaatkan celah-celah dalam infrastruktur digital. Dengan adanya Angkatan Siber, TNI akan memiliki kemampuan lebih besar untuk mendeteksi, mencegah, dan menanggulangi serangan-serangan ini sebelum mereka menimbulkan kerusakan signifikan.
Langkah Panglima TNI ini juga akan membawa dampak positif dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) TNI. Pembentukan Angkatan Siber tidak hanya akan melibatkan personel militer, tetapi juga akan melibatkan para ahli teknologi dan akademisi yang memiliki keahlian di bidang keamanan siber. Kolaborasi antara militer dan sipil dalam konteks pertahanan siber ini akan menciptakan sinergi yang kuat untuk menjaga Indonesia dari ancaman digital.
Keberadaan Angkatan Siber juga akan memperkuat peran Indonesia di kancah internasional dalam menjaga keamanan siber global. Dengan menjadi pemain aktif di dunia siber, Indonesia dapat memperkuat kerjasama internasional dalam upaya melawan serangan siber yang bersifat lintas negara. Hal ini penting, mengingat ancaman siber tidak terbatas pada satu negara saja dan sering kali memerlukan koordinasi antarnegara untuk menanganinya.
Di samping itu, pembentukan Angkatan Siber juga merupakan bentuk perlindungan terhadap kedaulatan digital Indonesia. Sebagai negara dengan populasi pengguna internet yang sangat besar, Indonesia sangat rentan terhadap ancaman-ancaman siber, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan adanya Angkatan Siber, Indonesia dapat lebih melindungi aset digitalnya, mulai dari data pribadi warga hingga sistem-sistem pemerintahan yang kritikal.
Secara keseluruhan, pembentukan Angkatan Siber oleh Panglima TNI adalah langkah progresif yang sangat perlu diapresiasi. Keputusan ini menunjukkan visi jangka panjang yang berfokus pada keamanan negara di era digital. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, Angkatan Siber dapat menjadi pilar penting dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tengah derasnya arus perkembangan teknologi dan ancaman siber global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H