Dalam gemuruh metropolis tercipta,
Jakarta, kota nan ramai terhimpit,
Jalanan menjelma lorong tak bersendiri,
Di dalamnya riuh suara dan derap kaki.
Di lorong kesesakan, riak waktu terbuang,
Mobil beradu, tak terhindar dari kemacetan,
Seperti aliran sungai yang terhalang,
Kendaraan terhenti dalam kepadatan.
Di sela-sela klakson berdenting,
Wajah-wajah lelah memandang jendela,
Menunggu ruang untuk melaju kembali,
Di lorong kesesakan, canda dan keluh bersahutan.
Tapi di sanalah juga kehidupan berdesir,
Dagang berjalan, pedagang asa tak surut,
Jakarta, dalammu bersemi kreativitas,
Meski terjebak dalam lorong kesesakan.
Oh, Jakarta, dalammu bersemi ragam cerita,
Di lorong kesesakan, kau tetap berdiri,
Menawarkan peluang, menggoda impian,
Di kota terpadat, harap tetap tumbuh hijau.