Gus Dur, cahaya jiwa yang tak terpadam,
Dengan kebijaksanaan, ia meniti jalan,
Menyemai damai, di hati negeri tercinta.
Wajahnya mengilhami, pesona keberanian,
Menyentuh jiwa, menggetarkan hati insan,
Ketegasan berpadu dengan lembutnya tutur,
Memimpin dengan kasih, memeluk semua luka.
Lautan keberagaman, dalam palung batinnya,
Bersatu dalam cinta, merajut keharmonisan,
Gus Dur, pemimpin dengan jiwa besar,
Mengajarkan arti sejati dari kemanusiaan.
Meski ia tiada, namun jejaknya abadi,
Menyala dalam nurani, memeluk kebenaran,
Gus Dur, pesanmu tetap mengalun merdu,
Membimbing langkah, menerangi masa depan.
Bagaikan bintang, terangmu tak surut redup,
Gus Dur, dalam hati, engkau tetap hadir,
Sebuah legenda, sebuah kebijaksanaan,
Merajut cerita, di balik sejarah negeri.
Gus Dur, pemimpin dengan nurani jernih,
Kau tetap bersinar, dalam gelapnya malam,
Di hati negeri, cahayamu tetap membara,
Gus Dur, di sanalah keadilan bernyala.
Selalu dan selamanya, Gus Dur, di hati kita,
Engkau takkan pudar, dari ingatan rakyatmu,
Dalam doa dan pengharapan yang terucap,
Kasihmu abadi, dalam perjalanan waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H