Lihat ke Halaman Asli

Rizal Mutaqin

Bhumi Literasi Anak Bangsa

Rumah di Seberang Malam

Diperbarui: 8 Desember 2023   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: detik.com

Di pinggir jalan yang sunyi terhampar sebuah rumah kosong, sebuah bangunan kuno yang berdiri dengan kesepian. Jendela-jendelanya terhalang debu dan kegelapan yang tak pernah terpecahkan oleh cahaya matahari. Setiap malam, suasana di sekitarnya terasa menakutkan, dengan gemeretak angin dan bayangan-bayangan yang terlihat seolah-olah menyambut kedatangan makhluk tak kasat mata.

Aku, bersama beberapa teman, sering bertukar cerita mengenai rumah itu. Kisah-kisah mistis dan kejadian aneh yang dikaitkan dengannya semakin menambah rasa penasaran kami. Namun, entah kenapa, tak seorang pun berani mendekatinya lebih dekat.

Suatu malam, keberanian kami teruji. Saat itulah, ketika bulan purnama bersinar terang, kita memutuskan untuk menjelajahi rumah itu. Langkah kami terdengar berat di atas rumput kering yang menyelimuti halaman. Suasana tegang terasa semakin intens, tak ada seorang pun yang berani bicara.

Namun, semakin mendalam kami menjelajahi rumah itu, semakin jelas terasa kehadiran yang tak kasat mata. Suara langkah kaki, bisikan-bisikan yang mengganggu pikiran, dan bayangan-bayangan yang bergerak tanpa tujuan. Hatiku berdegup kencang, terasa sesuatu yang tak wajar hadir di tempat ini.

Tiba-tiba, sebuah cermin kuno menarik perhatian kami. Cermin itu terlihat seperti mencerminkan sesuatu yang tidak biasa. Bayangan-bayangan di sekeliling kami seakan berkumpul di depan cermin itu. Anehnya, bayangan-bayangan itu semakin jelas dan terlihat berusaha keluar dari cermin tersebut.

Dengan ketakutan yang memuncak, kami segera berlari menuju pintu keluar. Namun, semakin mendekat ke pintu, semakin sulit rasanya untuk meninggalkan rumah itu. Seolah ada kekuatan misterius yang menahan kami untuk pergi.

Akhirnya, dengan sekuat tenaga, kami berhasil keluar dari rumah itu. Kami hampir saja terperangkap di dalam kegelapan yang tak berujung. Namun, setelah pengalaman itu, tak seorang pun dari kami berani mendekati rumah kosong itu lagi. Keesokan harinya, rumah itu lenyap, tak ada jejak bangunan tua yang pernah berdiri di sana. Hanya tanah kosong yang tersisa, menjadi saksi bisu dari kejadian misterius yang kami alami.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline