Lihat ke Halaman Asli

Turn on Your Playlist: Musik adalah Perasaan yang Bisa Didengar

Diperbarui: 23 November 2022   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bagi mayoritas orang, musik menjadi bagian yang tak terlepaskan dalam suatu aktivitas sehari-hari. Terlepas bagi mereka yang hobi mendengarkan musik atau tidak. Setiap orang pasti setidaknya pernah mendengarkan musik apalagi musik yang mereka sukai. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan hingga di usia senja, musik adakalanya menjadi suatu kebutuhan rohani yang seakan membuat pendengarnya lebih merasakan perasaan yang berbeda, entah itu menjadi lebih baik, lebih nyaman, atau bahkan lebih tenang. Hal yang tak bisa kita pungkiri bahwa tentu kita pernah merasakan bagaimana alunan musik pertama kali dikenalkan bahkan pada saat kita masih dalam kandungan rahim seorang ibu, kemudian sesaat setelah tumbuh menjadi balita dan anak-anak, ketika menjelang tidur alunan harmonisasi sudut ruangan dipenuhi oleh suara musik yang dinyanyikan seorang ibu dengan judul "Nina Bobo" disertai dekapan hangat penuh perasaan ketika menyayikannya. Lantas alunan musik yang dibawakan dengan penuh perasaan seorang ibu kepada anak tersebut menghasilkan energi kenyamanan disetiap hela nafas anaknya yang sedang tertidur sangat pulas.

Musik memiliki genre yang bermacam-macam , mulai dari Pop, Klasik, Rock, Jazz, Country dan berbagai macam jenis musik lainnya. Terlepas dari hal itu, setiap orang memiliki selera musik yang berbeda-beda. Selera musik tersebut barangkali tumbuh pada saat seseorang ada pada fase remaja. Di mana, pada fase ini tumbuh berbagai macam gejolak emosional dalam diri sehingga selera dalam memilih jenis musik pun berbeda.  Setiap alunan musik memiliki makna yang berbeda yang mungkin saja related dengan keadaan seseorang. Terkadang, umumnya makna dari sebuah musik terinspirasi dari penciptanya sendiri yang sedang mengalami suatu kejadian kemudian ditumpahkan pada suatu tulisan dengan iringan harmonisasi irama sebagai alunannya. Maka, dari hal tersebut kita ketahui bahwa setiap makna satu musik pasti berbeda dengan musik lainnya.

Dalam sebuah musik terdapat lirik yang dicantumkan oleh penciptanya. Lirik ialah kata-kata yang disampaikan dalam musik yang menjadi bagian utama sebagai isi dari sebuah musik. Maka dari itu, umumnya pencipta musik menyusun lirik dengan indah dan menarik. Selain itu juga, seringkali pencipta musik membuat lirik dengan makna kiasan (konotatif). Seperti halnya yang sering dilakukan oleh penyanyi lokal Tulus dengan jenis musiknya Pop dan Jazz, Pamungkas dengan gaya Pop Westernya, Fourtwenty dengan gaya nyentrik vokalisnya, hingga penyanyi dengan gaya unik dan menarik seperti Jason Ranti.Selain dari itu, lirik yang digunakan juga biasanya menggambarkan suatu keadaan yang terbungkam. Bagi sebagian orang, selain alunan irama, lirik menjadi faktor utama musik tersebut didengarkan. 

Uniknya, bagi sebagian orang ini, biasanya sangat mendalami makna lirik tersebut seolah related dengan keadaanya saat itu. Mendengarkan sekaligus menyanyikannya kembali disertai luapan emosional kebahagiaan, kesenangan, kekecewaan, kemarahan, kelelahan dan hal lainnya menjadi suatu rutinitas keseharian. Dengan begitu, mereka akan merasa lega, merasa setiap hal yang dipundaknya meluap ke langit seolah hanya musik dan lirik tersebutlah yang mengerti akan perasaan dan keadaanya saat itu.

Oleh karena itu, musik bukan hanya alunan suara yang nyaring saja, melainkan lebih dalam dari itu. Kadang kala musik menjadi teman hangat ketika suasana hati sedang bahagia atau bahkan sedang tidak baik-baik saja. Bahkan, menikmati musik dengan pergi menonton konser tak jarang menjadi pengalihan luapan perasaan yang akan terasa menyenangkan. Maka, musik adalah perasaan yang bisa didengar ketika seseorang tidak dapat lagi mengekspresikan apa yang dirasakan.

recommended playlist:

https://youtu.be/_zScs9cYWsw

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline