Lihat ke Halaman Asli

Rizal Kusaendi

Mahasiswa KKN tematik UPI. Kelompok 47

Elegi Pembelajaran Jarak Jauh

Diperbarui: 25 September 2021   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembelajaran Jarak Jauh, ini adalah kegiatan yang selama masa pandemi ini selalu dilakukan oleh semua jenjang pendidikan. Tidak terasa hampir dua tahun penuh kita menjalankan pembelajaran secara daring, banyak problema serta kendala selama prosesnya berjalan. 

Keluhan datang dari pihak pendidik dan pihak siswa serta orang tua siswa. Namun dikarenakan kita tidak bisa mengendalikan apa yang sedang terjadi sekarang, maka dengan keterpaksaan itu kita harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang sekarang kita alami. 

Dikutip dari web direktorat sekolah dasar kemendikbud ''Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bukan hanya belajar online yang membutuhkan keberadaan internet dan komputer atau smartphone. 

PJJ juga bisa dilakukan tanpa internet dan tanpa smartphone. Sehingga para guru dan siswa di daerah 3T (terdepan, terpencil dan tertinggal) tetap bisa melaksanaan PJJ di masa pandemi Covid-19 ini. Para guru dan siswa di daerah 3T yang umumnya memiliki keterbatasan jaringan internet jangan berkecil hati. 

PJJ tetap bisa dilaksanakan dengan sistem luring (luar jaringan)," kata Nur Fitriana, M.A, PTP Ahli Muda Direktorat Sekolah Dasar (SD), Ditjen Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).'' 

Berbunyi seperti itu kira-kira, suatu dilematis dimana tidak semua kalangan bisa melaksanakan pembelajaran jarak jauh, maka dari itu ada pengecualian untuk para guru dan siwa di daerah 3T ( terdepan, terpencil, tertinggal ) tetapi sudah pasti harus dilaksanakan dengan memperhatikan protokol Kesehatan, dengan melaksanakan hal demikian, diharapkan para siswa dan guru bisa lebih merasa aman selama kegiatan pembelajaran berlangsung.                                                                                                

Mari kita bahas kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang diberi kepercayaan melakukan proses belajar secara mandiri. 

Namun demikian, kesuksesan paket Pembelajaran Jarak Jauh, yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur maupun peserta didik. Berikut ini beberapa pro dan kontra.

Kelebihan :

  • Logistik yang mudah --- yang dibutuhkan adalah komunikasi yang baik
  • Mengurangi pengeluaran tambahan, seperti untuk ruang kelas dan staf pengajar
  • Peserta didik dapat mengontrol kapan mereka belajar dan pada tahapan apa
  • Pembelajaran jarak jauh dapat lebih dimungkinkan karena peserta didik dapat menyesuaikan pelajarannya sambil bekerja

  • Kekurangan :
  • Waktu dan pekerjaan yang berkaitan dengan penyampaian proses pembelajaran jarak jauh lebih banyak daripada proses pembelajaran secara tatap muka
  • Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak
  • Beberapa peserta merasa terasing karena jarak
  • Kurangnya struktur dan kebutuhan akan motivasi/inisiatif yang tinggi dapat merupakan tantangan (masalah) bagi para peserta

Nah kira-kita itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh. Dari beberapa kelebihan itu memang sangat berkaitan erat dengan apa yang kita rasakan, tetapi hemat saya pembelajaran jarak jauh dengan segala kemudahan aksesnya mempunyai kekurangan yang sangat kritikal, yaitu kontak mata dengan mata pendidik, selain kontak mata juga kontak secara lisan serta kontak batin yang sulit dijelaskan. 

Bonding antara siswa dan guru sangat diperlukan, karena guru berperan sebagai orang tua di sekolah, dengan dilaksanakannya daring ini menurut saya nilai-nilai itu sedikit berkurang. Monitoring menjadi lebih sulit untuk dilakukan, karena tidak semua siswa bisa sepanjang waktu memakai gawainya dan memiliki kuota internet, itu adalah salahsatu contoh permasalahan yang saya rasa banyak dialami oleh semua jenjang pendidikan.                    

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline