Diberlakukannya PPKM darurat di Jakarta bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru sekolah. Hal. Ini berdampak pada proses pembelajaran, yang mana proses pembelajaran di sekolah harus kembali dilakukan secara daring. Pemberlakuan aturan ini berlaku bagi setiap sekolah di Jakarta tanpa terkecuali, termasuk SDIT Salwa Islamic School.
Dampak dari pembelajaran daring ini cukup tampak terlihat jelas pada para murid, baik murid lama maupun murid yang baru masuk sekolah pada tahun ajaran ini. Mereka tampak kurang semangat dikarenakan bosan oleh keadaan, dan banyak dari mereka pula yang jadi kurang peduli kepada keadaan sekitar. Namun, berbeda dangan SDIT Salwa Islamic School yang punya cara tersendiri untuk tetap menumbuhkan kepdulian meskipun dalam keadaan daring.
Bertepatan dengan hari raya Idul Adha, SDIT Salwa Islamic School mengagendakan sebuah acara secara daring, yang mana cara tersebut merupaka sebuah upaya untuk tetap menenamkan nilai- niali agama kepada para muridnya. Dari wawancara yang dilakukan, kepala sekolah mengatakan bahwa, "dalam menyambut Idul Adha kita mengagendakan sebiah acara yang bisa meninglatkan pemahaman akan nilai- nilai agama kepada siswa. Acara ini terbagi menjadi beberapa sesi, yang di setiap sesinya berisi tentang (1) bagaimana tata cara melakukan sholat sunnah Idul Adha, (2)sejarah Qurban, (3) lalu ada bagaimana tata cara melakukan ibadah haji atau manasik haji. Yang semuanya dilakukan secara daring melalui Zoom meeting dan diikuti semua kelas."
Acara ini tidak terasa mebosankan jika dilihat dari antusias para siswanya, hal ini dikarenakan penyajian materi yang tidak hanya secara lisan saja, akan tetapi disertai dengan media yang menarik. Seperti ketika menjelaskan tentang sejarah Qurban, yang manggunakan video animasi tentang sejarah dan cerita Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Sehingga terasa menyenangkan terlebih lagi bagi para siswa kelas satu yang baru masuk sekolah pada tahun ini.
Selain itu, sekolah ini juga mengadakan yang namanya "celengan Qurban" sebagai bentuk upaya untuk menanamkan nilai- nilai agama dan kepedulian kepada sesama. Celengan Qurban ini juga untuk mengajarkan anak untuk belajar berqurban. Para siswa mengumpulkan uang dalam celengan yang nantinya akan dikumpulkan perkelas, dan uang yang terkumpul tersebut akan dibelikan hewan qurban yang hasil pemotongannya akan dibagikan kepada warga sekitar sekolah yang membutuhkan ungkap kepala sekolah. Dari kegiatan ini siswa diajarkan banyak hal, mulai dari cara menyisihkan uang, peduli kepada sesama, dan nilai- nilai agama yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H