6 bulan menjabat sebagai Presiden, kinerja kabinet pemerintahan Jokowi-JK dinilai belum memuaskan, banyak masyarakat yang belum puas terhadap kabinet Jokowi-JK. Survei Poltracking Indonesiamemperlihatkan 36% responden setuju dan 5,8% responden sangat setuju reshuffle. Jika disatukan maka 41,8% setuju reshuffle. Hanya ada 28 persen yang tidak setuju reshuffle. Angka ini gabungan dari kurang setuju (24,1) dan sangat tidak setuju (3,9%). Adanya dorongan masyarakat agar presiden melakukan reshuffle kabinet dinilai sebagai langkah yang positif karena hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat masih peduli terhadap kinerja pemerintahan yang dianggap belum memuaskan ,dan mendorong agar kualitas kinerja pemerintahan sekarang bisa ditingkatkan.
Salah satu yang dianggap layak di-reshuffle adalah Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Sekarang banyak pihak menilai. Andi Widjajanto kerap menjadi sorotan akibat penyataan-pernyataannya yang dianggap blunder, dan bisa membahayakan Presiden Jokowisoal pidato Presiden Jokowi saat membuka Konferensi Asia Afrika (KAA) . Pidato Jokowi banyak mendapat pujian. Namun pada hari itu juga, Andi Widjajanto malah membeberkan yang menulis pidato tersebut adalah dirinya bersama tim yang disebut Tim Substantif, antara lain Luhut Panjaitan, Rizal Sukma dan Sukardi Rinakit.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro juga disoroti setelah nilai rupiah melemah dan adanya ketidakstabilan kurs beberapa bulan lalu. Selain itu Menteri BUMN yang disebut-sebut memiliki kepentingan khusus dengan BUMN dan ditengarai ingin mempengaruhi kebijakan-kebijakan presiden.Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno yang sudah banyak dikritisi publik karena sejumlah pernyataannya di media massa yang menimbulkan kontroversi.Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno menuding KPK mengajak-ajak rakyat untuk mendukungnya atas polemik yang memanas antara KPK-Polri paska penangkapan dan penetapan tersangka Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri. Bahkan Tedjo menuduh, bahwa rakyat yang berduyun-duyun datang ke KPK untuk mendukung KPK adalah rakyat tidak jelas.
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Menteri Pertanian AmranSulaiman juga mendapat kritik publik sejak harga beras mengalami kenaikan bulan lalu. Keduanya pun beberapa kali diingatkan Presiden Joko Widodo untuk memantau harga dan persediaan beras tanah air. Itulah sebagian menteri yang dianggap kinerjanya belum memuaskan, semoga dengan adanya wacana reshuffle kabinet ini , pemerintahan Jokowi-JK dapat meningkatkan kinerjanya agar masyarakat puas dan dapat merasakan kinerja pemerintahan kabinet Jokowi-JK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H