Pasar Tradisional sudah ada sejak jaman kerajaan Kutai Negara pada abad 15, dimulai dari barter lalu menjadi tawar menawar harga barang kebutuhan sehari-hari. Selain menjadi tempat berdagang, pasar pada zaman dahulu digunakan menjadi ajang pertemuan, bersosialisasi, tempat penyebaran informasi, agama serta politik. Beberapa hal yang biasa diperhatikan dalam pembangunan tempat adalah sebagai berikut.
Strategi dapat diartikan sebagai tata cara dan usaha untuk menguasai dan mendayagunakan segala sumber daya untuk mencapai tujuan (Ali Motofo, 1971: 7). Ujung tombak dari sebuah usaha adalah konsep marketing yang jitu, menjadi aktifitas sehari hari. Cara yang dilakukan untuk membangun konsep marketing jitu adalah jujur, fathanah atau cerdas. Dengan jujur pada konsumen mengenai baik dan buruknya atau kekurangan dan kelebihan suatu produk akan membuat konsumen percaya pada kita. Transaksi yang baik adalah transaksi yang didalamnya tidak ada pihak yang dirugikan dan saling menguntungkan. Promotion, dalam menjual Muhammad tidak pernah melebih-lebihkan produk dengan maksud untuk memikat pembeli. Muhammad tidak pernah melakukan sumpah untuk melariskan dagangannya, kalaupun ada yang bersumpah, Muhammad menyarankan orang itu untuk tidak melakukan sumpah tersebut terlalu berlebihan. Menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui produk atau jasa perusahaan, dalam hal ini selling berarti sebuah taktik yang dapat mengintegrasikan pelanggan, perusahaan dan relasi antar keduanya. Selling yang dilakukan Muhammad tidak sekadar menjual produk demi mengeruk keuntungan secara finansial, tapi lebih pada kenyamanan bertransaksi dan pelayanan yang diberikan saat bertransaksi. Etika dalam berbisnis menjadi hal yang paling utama untuk seorang Muhammad. Kunci dari seluruh marketing muhammad adalah kejujuran, keikhlasan, silaturahim dan bermurah hati. Kejujuran diiringi konsep ikhlas membentuk pribadi seorang marketer atau perusahaan tidak lagi memandang materi sebagai tujuan. Kedua konsep tersebut kemudian dibingkai dalam sikap profesionalisme, dengan selalu berusaha secara maksimal dalam mengerjakan sesuatu atau ketika menghadapi masalah. Tidak mudah menyerah dan putus asa atau bahkan lari dari tanggung jawab. Silaturahmi sebagai konsep ketiga menjadi dasar pergerakan muhammad dalam membina hubungan baik tidak hanya dengan investor dan pelanggan, tetapi juga terhadap calon perlanggan bahkan dengan kompetitornya.
Studi Kasus
Penelitian ini berdasarkan pembangunan pasar Krempyeng di Dusun Banjaranyar Desa Banjarejo Karangbinangun Lamongan. Lokasi Pasar berada di dekat atau depan SDN Banjarejo.
Selama bulan ramadhan pasar krempyeng berhasil menjalankan usaha perdagangan dan beberapa permainan untuk menghibur anak-anak di desa. Untuk pelayanan dan penjualan mainan yang terdapat di desa mengundang beberapa usaha disekitar desa yang ingin bergabung meramaikan suasana pasar. Karena warga didesa belum memiliki komunitas permainan. Oleh karena itu untuk pelayanan dan permainan yang terdapat dipasar krempyeng perlu mengembangkan komunitas dari luar desa.
Pasar krempyeng telah berhasil berjalan selama 1 bulan merupakan pembuktian di Desa Banjarejo. Apabila suatu usaha dijalankan dengan niat yang baik pasti ada jalan apapun itu rintangannya. Jika didalam usaha tidak dibarengi dengan niat mungkin tidak akan bisa bertahan. Visi dan misi perlu dipertahankan juga perlu diperbaikan pastinya. Semoga pasar krempyeng dapat semakin berkembangan selanjutnya. Karena yang bisa mengembangkan usaha pasar hanyalah orang yang berusaha mempertahan dan menjalankannya.
Mulailah dengan menentukan buka dan tutup selama berapa hari/bulan dan tahun. Jangan berpatokan pada ramai dan sepi dalam menjalankan usaha. Karena unsur utamanya adalah kebutuhan pembeli yang perlu dipahami, seperti konsisten dalam perkembangan pasarnya. Mendekati hari kemenangan pasar krempyeng sudah mulai ditutup. Karena beberapa warga mempersiapkan keperluan untuk menjalankan lebaran idul fitri bersama keluarga.
Kata Krempyeng itu sendiri berarti "Cepat bubar, jadi arti dari pasar krempyeng adalah pasar yang cepat bubar. Pasar ini baru di desa Banjarejo, di buka sejak Selasa 13 April 2021. Lebih tepatnya dibuka sejak masuknya bulan suci ramadhan. Pasar ini digunakan untuk tempat berkumpulnya para penjual di desa. Karena tempat tinggal para pedagang berada didalam desa yang tidak ramai banyak dilewati oleh orang jalan-jalan atau ngabuburit. Ngabuburit adalah kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa waktu bulan Ramadan. Karena kegiatan ngabuburit dapat berupa banyak hal, seperti jalan-jalan, bermain, bercengkrama atau mendatangi pasar kuliner. Sehingga pasar krempyeng di desa terlihat seperti Bazar.
Harapannya pasar krempyeng dapat menambah pendapatan warga di desa. Selain membawa rezeki bagi para pedagang, keberadaan pasar tersebut juga memberikan kemudahan bagi warga Desa dalam mendapatkan kebutuhan pokok mereka. Sehingga dengan adanya pembangunan pasar krempyeng perlu dukungan oleh masyarakat untuk memiliki rasa saling mendukung dalam menjalankannya.
Pasar krempyeng dipenuhi oleh pedagang yang berasal dari warga Banjarejo. Karena para pedagang tersebut kebanyakan dari warga desa menjadikan pasar ini menjadi lapangan pekerjaan untuk warga desa melakukan penjualan. Pasar krempyeng menjadikan solusi untuk para wirausaha yang lokasi usahanya kurang dikunjungi banyak orang. Lokasi pasar krempyeng sesuai untuk memberikan kemudahan dalam berdagang dan bertransaksi menjadi lebih mudah. Jika memiliki keinginan memiliki tempat usaha yang berjalan secara offline dengan cara yang mudah. Pasar krempyeng adalah awal yang tepat untuk memiliki tempat usaha offline dan memperkenalkan barang jualan. Apabila pasar krempyeng dilakukan secara konsisten tidak ada bedanya dengan toko kelontong yang memiliki kesamaan dalam berdagang.