Jika diartikel sebelumnya saya telah menuliskan tentang "Edmodo Beri Pengumuman Shutdown" yang menginformasikan berhentinya salah satu layanan atau aplikasi pembelajaran berbasis web yang memungkinkan guru dan siswa memiliki kelas virtual, kelas diluar kelas tradisional, itu bisa jadi karena salah satu kompetitor dari edmodo adalah Google Classroom.
Siapa yang gak kenal google?, bahkan anak-anak kita jika hari ini didalam kelas mereka diberi tugas oleh guru mereka hal pertama yang mereka pikirkan untuk menyelesaikan tugas mereka adalah "Cari di Google", bukan tanya teman, tanya orang tua, apa lagi mengunjungi perpustakaan, Google bisa jadi adalah satu-satunya hal pertama yang mereka pikirkan yang dapat membantu menyelesaikan tugas mereka.
Google melalui "search engine" yang dimilikinya telah kita sadari mengambil perhatian anak-anak kita baik didalam maupun di luar kelas.
Guru saat ini bukanlah satu-satunya sumber informasi yang menjadi rujukan anak-anak kita, maka beberapa peran guru saat ini yang harus diperkuat adalah bagaimana mengarahkan dan memfasilitasi anak (Director and Fasilitator) untuk belajar melalui teknologi pembelajaran di abad 21 ini.
Tidak hanya aplikasi mesin pencari yang dimiliki oleh google, seperti yang telah saya diatas, Google Classroom sebagai salah satu aplikasi miliki Google ini juga kini memiliki peran besar dalam proses pembelajaran anak-anak kita disekolah terlebih pada saat pandemik covid-19.
Google Classroom adalah salah satu model pembelajaran online asinkron yang banyak diminati guru dan siswa untuk tetap belajar di masa pandemi tersebut. Google classroom membantu guru dan siswanya untuk tetap terhubung dalam kelas virtual dan melaksanakan proses belajar dan mengajar.
Sebuah penelitian juga menyebutkan salah satu peran atau benefit google classroom adalah berkontribusi pada kemampuan afektif siswa yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk mendukung siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. Kemampuan dalam membuat rencana belajar, menentukan model pembelajaran, mengontrol, dan mengevaluasi hasil belajar secara mandiri dengan proses yang teratur.
Salah satu sekolah terbesar di Chicago, Amerika Serikat yang memiliki sekitar 381.000 siswa, kini berada di garis depan perubahan besar dalam pendidikan di Amerika dengan tajuk Googlifikasi ruang kelas, selain itu penggunaan laptop murah, yang disebut Chromebook, aplikasi kelas gratis, dan juga jumlah guru yang memanfaaatkan teknologi didalam kelas yang sangat tinggi.
Teknologi pendidikan, khususnya Chromebook dan rangkaian aplikasi Google yang ditujukan untuk memudahkan guru dan siswa, memungkinkan siswa mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka dengan lancar secara online.
Guru juga merasa lebih mudah untuk mengelola tugas-tugas mereka sebagai guru, karena mereka dapat memeriksa tugas secara online.
Googlifikasi ruang kelas yang menyebar ini, bagaimanapun, telah memberi peluang kepada google sebagai raksasa teknologi untuk memiliki akses pada data anak-anak. Google dapat melacak semua pencarian mereka, iklan yang berinteraksi dengan mereka, email yang telah mereka tulis dan kirim, dan bahkan gambar yang mereka unduh ke perangkat mereka.