Lihat ke Halaman Asli

Kala Tuhan Bermenung

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sudah menangis terisak-isak

Di tempayan masalah yang meremukkan kokohnya senyumku

Engkau belum datang

Aku berteriak dengan lolongan memecah rembulan

Di gelap gulitangya derita yang sekonyong-konyong menamparku tanpa henti

Engkau tak juga merapat

Dimulai seperti apa aku bisa mempercayai-Mu kalau Engkau memang ada

Apakah karena hanya dengan kitab-Mu yang berjumlah beribu ayat

Atau karena cerita-cerita nabi-Mu yang mengguncangkan jagad raya dengan lentikan jari jemarinya

Cara yang bagaimana supaya aku bisa sadar kalau Engkau tidak jauh

Apakah dengan mempercayai begitu saja dayang-dayang-Mu yang diutus ke bumi dan merasa paling benar sendiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline