Lihat ke Halaman Asli

Rizal Zuhdy

Simple medical doctor

Hiperpireksia, Kenali Penyebab dan Gejala nya!

Diperbarui: 9 April 2021   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi anak sakit (Shutterstock)

Apa itu hiperpireksia?
Pada hiperpireksia dan sebagian besar kasus demam lainnya, otak memberi tahu tubuh untuk menaikkan suhu awal di atas normal. Tubuh merespons pesan otak dan menaikkan suhunya ke garis dasar baru. Reaksi ini biasanya terjadi akibat infeksi atau trauma.

Hiperpireksia berbeda dari hipertermia, istilah medis untuk kenaikan suhu tubuh yang tidak terkendali karena kelebihan jumlah panas tubuh yang dihasilkan.

Pada hipertermia, otak tidak mengatur kenaikan suhu seperti pada demam lainnya. Sebaliknya, tubuh tidak dapat menangani panas dari penyebab lingkungan, dan karena itu terlalu panas.

Kasus stroke panas disebabkan oleh hipertermia, dan bukan karena hiperpireksia.

Penyebab hiperpireksia

Biasanya, kasus hiperpireksia berhubungan dengan infeksi virus atau bakteri. Beberapa penyebab lain termasuk yang berikut:

1. Perdarahan intrakranial

Dalam beberapa kasus, perdarahan di otak yang dikenal sebagai perdarahan intrakranial menyebabkan hiperpireksia. Kecelakaan atau trauma dan stroke lainnya adalah penyebab paling mungkin dari pendarahan intrakranial. Pendarahan di otak dapat memengaruhi area otak yang disebut hipotalamus, yang bertanggung jawab untuk mengatur suhu tubuh.

2. Sepsis

Dalam kasus yang jarang terjadi, hiperpireksia dapat terjadi akibat sepsis. Sepsis adalah respons yang berpotensi mengancam jiwa terhadap infeksi yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh. Respon sistem kekebalan tubuh yang luar biasa masuk ke dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan atau kegagalan organ.

3. Anestesi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline