Article from: www.igjepara.com, This message is from developers team on IG Jepara.com
IGJEPARA.COM, Jepara- Emansipasi wanita terlihat dari proses pengerjaan produk mebel ukir Jepara yang masih banyak melibatkan tenaga dari kaum perempuan.
Mereka perajin (wanita) lebih banyak berbagi tugas dalam mengerjakan sebuah produk mebel ukir. Para kaum perempuan ini kebanyakan mengambil peranan mengamplas/menghaluskan hasil pahatan ukir sebuah produk mebel ukir Jepara. Yang lebih mengagumkan lagi adalah sebagian mereka kaum perempuan ini juga mampu mengukir.
Tradisi emansipasi yang menunjukkan penekanan pada kesetaraan ini sudah dapat dilihat dari kemunculan banyak tokoh perempuan di Jepara, dari masa ke masa yang memberikan pengaruh pada sejarah perkembangan mebel ukir Jepara. Diantara beberapa tokoh tersebut terdapat nama Ratu Shima (masa kerajaan), Ratu Kalinyamat, dan RA Kartini.
Kegiatan pertukangan oleh penduduk Jepara sudah lama ada, sejak dari zaman pemerintahan Ratu Shima yang merintis jalan bagi tumbuhnya kota pelabuhan. Hal ini memungkinkan adanya kegiatan pertukangan dan perundagian di wilayah Jepara yang semakin besar.
Sebuah pengalaman pertukangan tak lantas didapatkan oleh masyarakat Jepara dengan mudah. Tradisi nyantrik merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jepara untuk memperoleh ilmu pertukangan dari para senior-seniornya.
Di abad 16, Jepara memiliki tokoh wanita yakni Ratu Kalinyamat yang mampu memajukan dunia pertukangan khususnya pada pembuatan produk mebel ukir Jepara. Hal demikian ini dapat dilihat bahwa di masa itu Jepara mampu menjadi ibukota pelabuhan terpenting di pesisir utara tanah Jawa.
(IGJEPARA.COM/ May 13, 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H