Lihat ke Halaman Asli

Hari UMKM Nasional, Ketua DPP LDII: UMKM Adalah Tulang Punggung Perekonomian Indonesia

Diperbarui: 12 Agustus 2024   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bazaar Remaja LDII Klaten. Foto: Rizal PM

LDII | Jakarta (12/08) -- Dalam rangka memperingati Hari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Nasional yang jatuh pada 12 Agustus, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Ketua Dewan Pimpinan Pusat LDII, Ardito Bhinadi, menyoroti pentingnya dukungan berkelanjutan untuk UMKM, khususnya melalui pendekatan ekonomi syariah yang diyakini mampu memperkuat fondasi ekonomi nasional.


"UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia," ujar Ardito. "Data dari Kamar Dagang Indonesia (KADIN) mencatat ada sekitar 66 juta UMKM yang beroperasi di seluruh Indonesia. Mereka mencakup 99% dari total pelaku usaha dan menyumbang 61% dari Produk Domestik Bruto (PDB), setara dengan Rp9.580 triliun. Selain itu, UMKM menyerap sekitar 117 juta tenaga kerja atau 97% dari total tenaga kerja nasional," tambahnya.

Ardito menekankan bahwa perkembangan pesat UMKM harus diimbangi dengan dukungan konkret dari berbagai pihak, termasuk LDII. Untuk itu, dalam peringatan Hari UMKM Nasional ini, LDII telah meluncurkan berbagai inisiatif guna meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM, terutama di era digital. "Kami fokus pada literasi ekonomi, pameran produk UMKM, dan literasi digital agar UMKM dapat beradaptasi dengan transformasi digital. Ini penting agar UMKM tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di tengah persaingan global," jelas Ardito.

Salah satu perhatian utama LDII adalah akses pembiayaan syariah bagi UMKM. Melalui kerjasama strategis dengan perbankan syariah, LDII berupaya meningkatkan literasi keuangan syariah dan inklusi keuangan bagi UMKM. "Ekonomi syariah bukan hanya alternatif, tetapi solusi utama dalam menciptakan ekonomi yang lebih berkeadilan," ujar Ardito, sembari menyebutkan berbagai program webinar dan pendampingan terkait akses pembiayaan syariah.

LDII juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam menjalankan bisnis sesuai prinsip syariah. "Kami mengadakan pelatihan, seminar, dan pendampingan sertifikasi halal, sehingga pelaku UMKM dapat memastikan produk dan jasa yang mereka tawarkan berkualitas dan sesuai standar syariah," tambahnya.

Meskipun demikian, Ardito menyadari bahwa masih ada tantangan dalam memperluas jangkauan ekonomi syariah di sektor UMKM. "Tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah masih menjadi tantangan besar. Banyak pelaku UMKM yang belum sepenuhnya memahami pentingnya prinsip syariah dalam bisnis, termasuk urgensi sertifikasi halal dan akses ke pembiayaan syariah," ungkapnya. LDII berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi ini melalui berbagai program edukasi dan pendampingan.

Program literasi dan inklusi ekonomi syariah yang digagas LDII telah membawa dampak signifikan. "Kolaborasi kami dengan bank syariah dan BMT berhasil meningkatkan pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip syariah dalam aktivitas ekonomi UMKM. Ini tidak hanya membantu UMKM berkembang tetapi juga memastikan mereka berjalan sesuai dengan nilai-nilai Islam," jelas Ardito.

Ke depan, LDII akan terus memperkuat dukungannya terhadap UMKM berbasis syariah melalui berbagai inisiatif dan kerjasama strategis. "Hari UMKM Nasional ini mengingatkan kita bahwa UMKM bukan sekadar sektor ekonomi, tetapi juga jantung kesejahteraan sosial dan ekonomi bangsa. LDII berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah, lembaga keuangan syariah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong UMKM Go Halal dan Go Digital demi Indonesia yang lebih sejahtera," tutup Koordinator Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat DPP LDII. (Rizal PM)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline