Surakarta (1/10). Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) membagikan 1.000 paket ayam dan telur untuk kampanye cegah stunting. Acara yang dihelat bertepatan dengan Car Free Day di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, Jawa Tengah pada Minggu (1/10) tersebut, merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN).
"Kami ingin mengampanyekan bahwa daging ayam dan telur merupakan sumber protein yang baik bagi pemenuhan gizi dan nutrisi. Selain itu harganya juga paling murah di antara protein hewani lainnya," ujar Ketua Umum PINSAR, Singgih Januratmoko.
Ia mengingatkan kolaborasi strategis antara peternak rakyat dan pemerintah dalam menekan angka stunting, "Terdapat 22 juta anak yang menderita stunting. Dalam empat tahun menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting menurun 9,2 persen. Targetnya pada 2024 turun 14 persen," tuturnya.
Singgih yang juga Anggota Komisi VI DPR RI tersebut mengapresiasi pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian dan bapanas, mendistribusikan ayam dan telur sebagai bantuan pangan, "Maka pemerintah hadir untuk memastikan masyarakat, khususnya keluarga berisiko stunting memperoleh asupan gizi dan nutrisi yang cukup untuk mencegah dan mengurangi stunting," kata Singgih.
Menurutnya, pemerintah dengan bertindak sebagai off taker pangan juga turut menyelamatkan nasib para peternak UMKM yang banyak merugi, "Bantuan pemerintah tersebut turut berkontribusi menjaga stabilitas harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak," ujarnya.
Namun Singgih juga mengingatkan, untuk menjaga keberlanjutan program tersebut, ia berharap pemerintah dapat melunasi pembayaran ayam dan telur program bantuan sosial (Bansos) tahap pertama di tingkat peternak, "Modal peternak UMKM sangat terbatas, sehingga dengan segera membayar daging ayam dan telur, peternak rakyat bisa terus berproduksi," imbuh Singgih.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) sampai dengan 25 Mei 2023 ini penyaluran bantuan tahap pertama telah terdistribusi sebanyak 1,1 juta paket, atau 81,5 persen dari total penyaluran di tujuh provinsi.
Adapun tujuh provinsi tersebut adalah Banten sebanyak 57.000 paket (89 persen), Jawa Barat 405.000 paket (99 persen), Jawa Tengah 322.000 paket (99 persen), Jawa Timur 314.000 paket (82 persen), serta Nusa Tenggara Timur (NTT) 4.000 paket (4 persen), Sulawesi Barat 2.000 paket (14 persen), dan Sumatera Utara 72.000 paket (52 persen).
Pada kesempatan yang sama Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan PINSAR Surakarta Hasbindi Haris Prasetyo mengatakan, mengatasi stunting memerlukan kerja sama semua pihak. Terutama para pengusaha muda umumnya, mereka harus memiliki kepedulian sosial yang tinggi, "Stunting menjadi ancaman suksesnya Indonesia Emas 2045, karena generasi yang saat ini kekurangan gizi mengakibatkan menurunnya kualitas SDM di masa mendatang," ungkapnya.
Ia menambahkan, kampanye makan daging ayam dan telur melibatkan anak-anak, agar mereka memahami gizi daging ayam dan telur. Sementara orangtua mereka juga memahami protein murah dari ayam dan telur, biayanya lebih rendah dibanding konsumsi rokok setiap bulan.