Di sudut kecil kota, di tepi jalan sunyi,
Seorang penjual kelontong berdiri tegak.
Dalam langkah simpelnya, tak henti berusaha,
Membelah keheningan dengan tawa kecil.
Di rak-rek kelontongnya, kecil namun penuh makna,
Dijajakan harapan dan kebutuhan sehari-hari.
Dalam senyap keramaian, suara lonceng pintu,
Menyambut pelanggan dengan senyuman sejati.
Penjual kelontong, tukang cerita kehidupan,
Menyimak kisah setiap pembeli yang singgah.
Di antara sembako dan rupiah kembalian,