Di stasiun kereta, waktu tak terikat,
Tiga detik berlalu, dunia berubah.
Sorot matamu, membelai hati yang kaku,
Api asmara menyala, menggebu-gebu.
Seiring denting rel yang menyapa,
Takdir berkata, dalam detik ini.
Cinta tumbuh, berkembang tanpa aba-aba,
Di stasiun kereta, kita bertemu.
Tiga detik, cukup untuk mendekap dunia,
Melintasi relasi waktu, menuai rasa.