Lihat ke Halaman Asli

Digital Marketing - Personal Branding dan Pencitraan di Era Digital

Diperbarui: 5 Desember 2016   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://webmodelmedia.com/

Di Era Millenial atau Era Digital sekarang, Internet tidak bisa dilepaskan dalam sendi kehidupan masyarakat kita sehingga segala kebutuhan dan life style kita juga banyak dipengaruhi oleh Internet kalau dulu lifestyle kita banyak dipengaruhi oleh Televisi – Radio atau Media Cetak, sekarang mulai berubah Gaya Hidup atau Life style kita banyak dipengaruhi oleh Internet yang sudah bisa kita akses dalam genggaman kita baik melalui Smartphone – Ipad serta Laptop.

Kita banyak dipengaruhi oleh media sosial yang kita ikuti misalnya Facebook – Instagram – Twitter – LinkedIn - YouTube dan media sosial lainnya sekarang hampir setiap bulan keluar Platform yang baru dan penuh kreatifitas. Nah apa pengaruhnya terhadap Personal Branding dan Pencitraan?. Tentu saja hal ini sangat besar sekali pengaruh dan perubahannya. 

Kalau dulu misalnya kita ingin melamar kejaan masih membuat surat lamaran secara manual bahkan harus pakai materai segala dan dikirim langsung ke perusahaan yang kita tuju, sekarang tidak perlu seperti itu lagi sekarang orang kalau mau cari pekerjaan cukup ketik lowongan kerja yang ingin kita cari dan keluarlah macam-macam pilihan sektor industri dan perusahaan yang ingin kita lamar dan kita cukup mengirimkan CV atau Resume Diri kita atau mengisi Form Applikasi Kerja yang sudah disediakan oleh Website Perusahaan yang kita masuki/lamar mudah bukan?

Kembali ke Personal Branding sebetulnya Curriculum Vitae atau Full Resume Diri kita tidak lain tidak bukan adalah Personal Deskripsi siapa diri kita atau yang lebih kita kenal dengan Pesonal Branding sehingga diharapkan orang lain apakah itu HR Manager/Director ataupun calon atasan kita (user) yang ingin meng-hire kita sebagai team di perusahaan mereka. Ini artinya apa kita akan berusaha menyampaikan atau menjelaskan diri kita sejelas dan sedetail mungkin sehingga Para Recruiter tertarik untuk memanggil kita atau meng-hire kita.

Sekarang apa itu pencitraan? Pencitraan lebih banyak dikesankan membungkus atau memoles diri kita seolah seorang yang hebat atau “qualified” sehingga layak dan pantas untuk di – hire oleh perusahaan yang hebat pula. Tentu hal ini tidak mudah kita lakukan di-era digital sekarang karena orang sangat mudah melihat diri kita dari bermacam sudut baik dari Internet terutama tentu dari Media Social misalnya Facebook dan LinkedIn misalnya atau jika kita seorang Blogger bisa dilihat dari tulisan-tulisan atau postingan kita, sehinga di era sekarang ini “sulit’ kita melakukan Pencitraan atau pemolesan tentang diri kita karena kita akan sangat mudah di”telanjangi” orang dengan internet.

Dulu sewaktu saya masih bekerja di salah satu perusahaan FMCG terkemuka di Dunia dan Indonesia saya juga sering meng-interviewseseorang kandidat yang mau kami hire untuk team kami dan disamping summary CV dari HR team saya juga sering melakukan searchinguntuk kandidat tersebut melalui Googledengan mengetik nama lengkapnya dan keluarlah semua tentang kandidat tersebut di Google Search Result dalam hitungan detik.

Sehingga kadang-kadang para kandidat “kaget” kalau pertanyaan saya menyerempet dengan status dia di dunia maya yang tidak ada tercantum dalam CV yang resmi dia buat. Tetapi pengalaman kami sering kami “gagal” meng=hire seseorang karena memang Branding dirinya tidak sesuai dengan kenyataan dialam nyata atau performance dirinya sebenarnya.

Sekarang kalau sudah begitu apa yang harus kita lakukan? Baik sebagai seorang calon karyawan atau seorang profesional inging lebih dilirik oleh atasan atau “head hunter” apakah bisa kita melakukan Pencitraan atau kita harus melakukan Branding tentang diri kita sebaik mungkin sehingga kita cepat mendapat pekerjaan bagi yang masih Jobless atau karier kita cepat meningkat atau bagi seorang pengusaha bisnisnya semakin berkembang klien atau relasinya makin bertambah.

Pencitraan kalau bahasa awamnya lebih mudah disebut memoles atau kadang malah banyak menutup-nutupi kekurangan dan seolah-olah kita seorang yang profesional seorang yang hebat dan banyak hal hebat lainnya, sementara Branding seperti halnya dengan barang dan jasa atau produk, Branding adalah bagaimana kita menyampaikan pesan atau penjelasan diri kita kepada orang lain dengan segala potensi dan kelebihan kita sehingga orang tersebut mempunyai gambaran jelas tentang diri kita serta kemampuan-kemampuan (competencies) yang kita miliki yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkannya baik menggunakan kita sebagai karyawannya atau sebagai partner bisnisnya.

Sekarang langkah-langkap apa saja yang bisa kita lakukan?. Sama halnya dengan Product atau Jasa kita bisa mulai dari mendeskripkan tentang diri kita dengan lengkap dengan semua kelebihan dan kompetensi yang kita miliki dan kita juga harus bisa juga menetapkan kita ingin dilihat atau dipandang sebagai siap sama orang lain, Misalnya kita ingin dikenal sebagai seseorang yang mengusaia project management dengan baik misalnya dan sudah berhasil menangani beberapa project dengan hasil terbaik misalnya serta kita punya kemampuan untuk memimpin serta penguasaan ilmu-ilmu management dan leadership dengan baik, atau misalnya kita ingin dilihat orang ahli marketing atau seorang pemasar yang hebat dengan kompetensi yang baik dalam bidang marketing dan branding serta juga memahami concept supply chaindengan baik serta menguasai juga concept CRM (Costumer Relation Management) misalnya untuk menyakinkan orang lain tentang kita menampilkan semua pendidikan dan pelatihan yang kita ikuti serta sertifikasi-sertifikasi yang kita miliki serta tentang pengalaman kerja dan mungkin saja beberapa project yang pernah kita tangani dan berhasil kita tangani atau bisa juga misalnya ada project yang kurang berhasil kita bisa menjelaskan kenapa tidak berhasil misalnya.

Jadi akan lebih mudah lagi kalau kita punya Tagline sendiri untuk diri kita misalnya saya sendiri mempunya tagline “ Janganlah berfikir menjadi orang yang sukses tapi berusahalah menjadi orang yang bernilai” atau misalnya “Pakar Digital Marketing Terbaik di Indonesia” misalnya yang penting kita harus yakin dan melakukan usaha-usaha yang sesuai dengan tagline yang sudah kita buat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline