Terus terang kita memang prihatin terhadap prilaku arogansi yang banyak terjadi diberbagai tempat dinegara ini, jauh sebelum kasus Koboy Palmerah yang diunduh di Youtube dan menjadi berita yang menghebohkan senatero jagad di Indonesia ini dengan berbagai komentar dari baik sampai yang jelek, jangan lupa bahwa prilaku arogansi sesungguhnya bukan saja dilakukan oleh aparat (TNI/ Polri), tapi boleh dikata dilakukan merata dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat kita apakah itu dilakukan secara personal atau dalam bentuk kelompok yang membawa simbol-simbol atau suku-suku tertentu.
Celakanya prilaku arogansi itu bukan milik orang dewasa saja, lihatlah anak kecil baru SD di Depok tega membunuh temannya hanya gara-gara sepele seperti yang banyak diberitakan banyak media beberapa bulan yang lalu, dan mungkin devenisi arogansi itu bisa meluas dalam bentuk lain, yang barangkali bisa saja terjadi diwilayah politik, ekonomi atau sosial buadaya kita, salah satu buktinya sampai saat sekarang kejahatan kurupsi kita seperti tidak ada matinya.
Hanya saja mungkin agak lebih apesnya, ketika prilaku arogansi itu dilakukan oleh aparat (TNI/Polri) agak lebih mudah disorot dengan cepat, sepertinya sebagian masyarakat ditambah oleh kemajuan dunia informasi yang berkembang pesat dan hampir tidak bersekat, sehingga orang begitu mudahnya untuk membuat sesuatu itu menjadi putih atau hitam tanpa melihat dan menimbang sisi baik atau buruknya, yang penting ini kesempatan atau peluang untuk menjelekkan atau menekan pihak tertentu agar citranya merosot dimata publik.
Bagi kita kalau, berbagai komentar dari yang baik atau yang jelek seputar kasus Koboy Palmerah kalau diposisikan untuk memperbaiki ataupun membenahi prilaku arogansi aparat, ini tentu perlu kita apresiasi tapi kalau motifnya hanya sekedar untuk mencari-cari kesalahan dan menjelek-jelekkan aparat tanpa sedikitpun memberi solusi, tentu ini amat kita sayangkan. Pertanyaannya adalah berbagai komentar atau berita / tulisan yang muncul belakangan ini diberbagai media apakah punya niatan untuk membenahi atau memperbaiki prilaku arogansi aparat (TNI dan Polri) atau malah sebaliknya ada muatan tertentu untuk melemahkan aparat TNI/Polri?. Nah disinilah sudut pandang yang perlu kita lihat dan perlu dicermati.
TNI dan Polri itu juga milik rakyat juga, jadi rakyat juga perlu tanggungjawab juga untuk memperbaiki prilaku aparatnya, jadi jangan hanya terus menyalahkan atau mengambil kesempatan ketika ada oknum TNI Polri yang berprilaku arogan, justru ini kesempatan untuk mengevaluasi diri bagi aparat TNI Polrinya dan juga bagi rakyatnya, atau jangan-jangan rakyat juga menjadi bagian dari prilaku arogansi yangterus berkembang ini, sehingga rakyat lebih sangar ketimbang aparatnya sendiri, jauhkan prilaku arogansi dari TNI Polri dan juga dari rakyatnya, agar cinta damai kembali menjadi ciri khas bangsa ini, semoga saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H