Lihat ke Halaman Asli

Rizal NandaSaputra

Saya adalah seorang mahasiswa

Sering Mengonsumsi Seblak? Berikut Dampaknya pada Kalangan Mahasiswa

Diperbarui: 2 April 2024   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Orami Photo Stock

Bagi kalangan mahasiswa, makanan yang cepat saji dan praktis menjadi pilihan murah dan cepat untuk mengganjal lapar setelah seharian beraktivitas. Salah satu makanan yang cukup populer para mahasiswa contohnya adalah seblak. 

Makanan yang terdiri dari campuran mie dan kerupuk dengan bumbu rempah kencur yang khas dan biasanya disajikan pedas, menjadi pilihan yang banyak disukai mahasiswa untuk mengisi perut saat istirahat dari beraktivitas atau saat perut mulai terasa lapar. Namun, dibalik nikmatnya seblak yang murah dan praktis, perlu diperhatikan lagi dampak kesehatan karena seringnya mengonsumsi seblak bagi kalangan mahasiswa.

Sangat penting untuk menyadari bahwa seblak termasuk makanan yang banyak akan bumbu-bumbu tambahan seperti MSG. Menurut jurnal kesehatan masyarakat berjudul Dampak Mengkonsumsi Monosodium Glutamat (MSG) Dalam Perkembangan Otak Anak yang dipubliskan oleh Rochmah dan Utami, bahwa mengonsumsi terlalu banyak MSG memiliki dampak negatif yaitu chinese restaurant syndrom, kerusakan sel saraf, asma, obesitas, hipertensi, kerusakan sel, kerusakan ginjal, dan depresi. Oleh karena itu, mahasiswa yang sering mengonsumsi seblak sebagai makanan sehari-hari menjadi rentan terhadap risiko tersebut.

Selain banyak mengandung MSG, seblak juga mengandung sodium yang tinggi. Fungsi dari sodium atau biasa disebut garam diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan pada tubuh, tekanan darah, dan juga menjaga fungsi dari otot dan syaraf. Akan tetapi, mengonsumsi sodium yang berlebihan dapat menyebabkan darah tinggi dimana merupakan faktor penyakit jantung dan juga stroke.

Seblak juga populer karena memiliki tingkatan pedas yang berbeda-beda. Konsumsi seblak yang pedas dengan jangka waktu sering dapat berdampak negatif pada kesehatan mahasiswa. Cabai yang terkandung dalam seblak dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah yang berkelanjutan, selain itu juga dapat meningkatkan risiko hipertensi dan stroke pada waktu mendatang. Tingkat pedas yang tinggi pada seblak juga dapat menyebabkan penyakit pada sistem pernafasan, karena uap panas yang dihasilkan dari cabai dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan hidung. Mahasiswa yang memiliki alergi atau penyakit pada sistem pernapasan menjadi rentan terkena masalah kesehatan.

Oleh karena itu, para mahasiswa harus membatasi konsumsi seblak yang pedas secara berlebihan dan juga memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Meskipun rasa seblak yang pedas terasa nikmat dan juga murah, sangat perlu diperhatikan dampak serius pada kesehatan para mahasiswa. Mengurangi tingkat konsumsi terhadap seblak yang pedas dan perbanyak makan-makanan yang lebih sehat dan bergizi dapat membantu mengurangi risiko dari gangguan pencernaan, penyakit jantung, atau kesehatan pada organ tubuh lainnya. 

Selain itu, dengan memasak seblak sendiri dengan bahan-bahan yang lebih sehat serta mengurangi penggunaan MSG dan cabai juga dapat membantu dalam menjaga kesehatan, sehingga aktivitas sebagai mahasiswa di kampus dapat berjalan lancar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline