Lihat ke Halaman Asli

Rizal Wahid Efendi

Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Pendidikan Geografi Melakukan Sosialisasi Mengenai HIV/AIDS dan Narkoba kepada Siswa-siswi SMP PGRI 2 Singosari

Diperbarui: 15 November 2023   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemaparan materi mengenai HIV/AIDS dan narkoba (Dokpri)

Oleh Erma Nur Arifah, Farika Dwi Febriani, Heru Santoso, Marshanda Salsabila, Mey Wahyu Aviningrum, Rizal Wahid Efendi

Pemberian edukasi pemahaman mengenai HIV/AIDS dan Narkoba terhadap masyarakat umum terutama remaja merupakan tugas kita bersama dan perlu dilakukan sejak dini. Dalam upaya memberikan pemahaman terkait HIV/AIDS dan narkoba pada kalangan remaja, mahasiswa geografi dari Universitas Negeri Malang mengadakan sosialisasi dan edukasi mengenai HIV/AIDS dan Narkoba di kalangan siswa-siswi SMP PGRI 2 Singosari Kabupaten Malang pada Rabu, 25 Oktober 2023. Mahasiswa tersebut melakukan sosialisasi dalam rangka melaksanakan tugas mata kuliah "Praksis sosial" yang diampu oleh Ibu Alfi Sahrina, S.Pd., M.Pd. Sosialisasi ini dilaksanakan oleh 6 mahasiswa yakni, Erma Nur Arifah, Farika Dwi Febriani, Heru Santoso, Marshanda Salsabila, Mey Wahyu Aviningrum, dan juga Rizal Wahid Efendi. Acara sosialisasi dan edukasi Narkoba diikuti oleh siswa siswi dari kelas 7,8, 9 yang berjumlah 109 anak.

Sosialisasi dan edukasi tentang bahaya HIV/AIDS dan narkoba sangat penting untuk dilakukan kepada masyarakat, terutama remaja dan pelajar, untuk mengantisipasi potensi terjadinya kasus dan penularan HIV/AIDS serta penyalahgunaan narkotika. Penyalahgunaan narkoba dan kasus HIV/ AIDS merupakan fenomena sosial yang telah lama menjadi masalah sosial di masyarakat, dan perlu adanya edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat secara umum terutama bagi pelajar yang masih dalam masa pubertas karena pada remaja yang tahap awal pubertas sangat rentan terhadap pengaruh narkoba. Remaja sangat rentan terhadap pengaruh negatif karena mereka sedang dalam masa transisi dari anak-anak ke dewasa, di mana mereka sedang mencari jati diri dan identitas mereka. Selain itu, remaja juga seringkali terpengaruh oleh lingkungan sekitar, seperti teman sebaya, media sosial, dan budaya populer.  Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap pengaruh negatif, termasuk pengaruh narkoba dan perilaku seksual yang berisiko.

Pemilihan topik HIV/AIDS dan Narkoba dalam acara sosialisasi dan edukasi dilatar belakangi oleh tingginya kasus HIV/AIDS dan Narkoba di Jawa Timur. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dipublikasikan Badan Narkotika Nasional (BNN), Jawa Timur masuk peringkat ke-4  provinsi dengan jumlah kasus pengidap AIDS terbanyak nasional pada tahun 2022. Bahkan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Erwin Astha Triyono mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan HIV/AIDS yang dilaksanakan di wilayah setempat, sepanjang 2022 tepatnya hingga Oktober, ditemukan 6.145 pasien baru HIV. Secara kumulatif, kata Erwin, kasus HIV di Jatim tercatat sebanyak 84.959 kasus.  BNN bersama Polri telah berhasil mengungkapkan 7.060 kasus narkoba di Jawa Timur sepanjang tahun lalu dan menjadikan provinsi Jawa Timur masuk peringkat tertinggi kasus narkoba terbanyak. Kasus-kasus tersebut masih terus bermunculan dan menjadi isu yang berulang, tak terkecuali pada anak-anak. Misalnya di wilayah Kabupaten Malang. Jumlah anak yang terbelit perkara narkoba jelas tidak bisa dibilang sedikit. Mengutip data kasus narkotika yang ditangani Polres Malang, tahun lalu tercatat 248 anak yang tertangkap menggunakan narkotika. Sementara pada delapan bulan pertama tahun 2022, jumlahnya sudah mencapai 196 kasus dan terus bertambah.

Melihat masifnya kasus-kasus tersebut, terdapat urgensi untuk dilakukannya edukasi dan sosialisasi Narkoba sedini mungkin yang berarti termasuk pada anak-anak. Sehingga anak-anak dapat mengetahui dan teredukasi perihal urgensi bahaya kasus-kasus tersebut. Pemilihan sosialisasi yang dilakukan di kalangan anak SMP karena masa SMP merupakan tahapan pubertas awal yang dimana pada tahapan ini anak atau remaja memiliki rasa penasaran yang tinggi dan rasa keinginan untuk mencoba hal baru yang tinggi juga.

Dalam sosialisasi, sumber yang digunakan dalam materi yang dipaparkan adalah berasal dari website instansi yang resmi seperti kemenkes, BNN dan lain lain yang tentunya sudah jelas kebenaran informasinya. Selain itu, materi juga berasal dari sumber buku dan jurnal yang sudah resmi sebagai pendukung materi. Materi yang dipaparkan yakni, apa itu narkoba dan HIV AIDS, Bahaya narkoba dan HIV AIDS, Penyebab dan cara penyebaran HIV AIDS dan narkoba, serta upaya pencegahan HIV AIDS dan penyalahgunaan narkoba.

Acara sosialisasi dan edukasi dilaksanakan dari pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Sebelum dimulai mahasiswa melakukan briefing terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan persiapan alat dan media yang digunakan dalam sosialisasi seperti proyektor, poster dan sound system. Acara sosialisasi dimulai dengan pembukaan oleh Master Of Ceremony, kemudian pemutaran video animasi tentang HIV AIDS dan narkoba sebagai pengenalan awal tentang HIV AIDS dan narkoba, dilanjut dengan pemaparan materi, setelah selesai pemaparan materi dilanjut dengan game yang dimana dalam game tersebut mahasiswa akan memberikan hadiah-hadiah kepada para siswa-siswi yang mampu menjawab pertanyaan dan juga berani untuk bertanya. Siswa-siswi SMP PGRI 2 Singosari sangat bersemangat dan antusias, siswa siswi saling berebut untuk bertanya dan menjawab pertanyaan ketika acara berlangsung. Acara sosialisasi di akhiri dengan doa dan foto bersama.

pemberian hadiah bagi siswa-siswi yang bertanya dan menjawab (Dokpri)

Kepala sekolah dan guru SMP 2 PGRI Singosari Malang menyampaikan bahwa "Kami sangat senang atas kehadiran mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Negeri Malang, Acara sosialisasi dan edukasi ini sangat bermanfaat bagi siswa kami, dan acara ini juga mendukung program dan visi misi sekolah kami." Dari acara sosialisasi dan edukasi HIV/AIDS serta Narkoba yang telah dilakukan ini, diharapkan siswa dan siswi dapat memahami materi yang diberikan oleh para mahasiswa, dan diharapkan dengan pemahaman itu, siswa-siswi SMP PGRI 2 Singosari dapat terhindar dari bahaya HIV AIDS dan penyalahgunaan narkoba yang telah dipaparkan, tidak hanya itu, siswa-siswi juga diharapkan selalu melaksanakan hal-hal positif serta dapat bermanfaat bagi nusa dan bangsa nantinya.

pemasangan poster HIV/AIDS dan narkoba (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline