Jam dinding sudah berdentang sebanyak 12 kali, tetapi mata masih saja sulit terpejam. Teringat Kampanye tadi siang,
"Pilih saya, Hans Triansyah PJ. untuk Rangkat aman, tentram, maju dan damai, ingat jangan salah pilih".
Bukan karena kampanye, tapi Kembang jatuh pingsan diatas panggung, kelelahan, terlalu bersemangat menjadi tim suksesnya.
"Sudah, Mas Hans teruskan saja pidatonya, Kembang biar repotter yang urus".
Kini terbayang kembali, Kembang merapat di atas motor Repotter, sementara Ia tetap berorasi di atas panggung.
@@@@>RF<@@@@
Mommy merasa lega, karena Jingga kini telah memantapkan hati, untuk memilih calon pendamping hidupnya.
" Syaratnya Dia jadi Kades seperti Papi Mom, dan pandai memotret, tapi syarat ke dua yang utama, karena Jingga ingin membuka Wedding Organizer," Katanya mantap.
@@@@>RF<@@@@
Debat kandidat Pilkades baru saja usai, tepuk tangan meriah membahana, jawaban Mas Hans memang begitu memuaskan pendukungnya.
Matanya mencari-cari, berharap melihatnya hadir, diantara kerumunan manusia di balai desa. Tapi tak mungkin ia mendapatinya, karena Kembang tengah berdebat dengan pujaan hati, tentang tanggal pernikahan mereka, di Pos Ronda.