Lihat ke Halaman Asli

(Bukan) Belah Duren [FF Rangkat]

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Sial bener aku hari ini” Mas Hans ngomel sendiri di pos ronda, repotter yang ada di sebelahnya cuma diam saja. “Akhir bulan, duit cuma tersisa buat tiga kali makan, plus sebungkus rokok djaja eh malah kena apes lagi.” Omelan Mas Hans berlanjut. “Makanya mas, inget pesen orang tua, dicium, diraba, dibayar lalu dibawa.” Akhirnya repotter menjawab dengan sekedarnya. “Soalnya hasratku sudah tidak tertahan, membayangkan kulitnya yang kuning, aku jadi ngiler sendiri” Mas Hans masih berapi-api. “Apalagi aroma harum yang tercium benar-benar membuat ku ingin segera mencicipinya”.

Tiba-tiba Ki Ade muncul dan ikut nimbrung, “Sepertinya kalian sedang ngomongin yang hot-hot, kasih tahu Ki Ade dong, Siapa?Kapan?Dimana?Bagaimana caranya?aku juga pengen nyobain” Mas Hans dan Repotter tiba-tiba ngakak bersama. “Oh mau nyoba ki? Silahkan dengan senang hati dan ikhlas Hans berikan, tuh masih ada, selamat menikmati “Durian anyep” ya Ki". Mas Hans dan Repotter pun tos bersama.

* durian anyep : sebutan untuk durian yang terasa hambar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline