Lihat ke Halaman Asli

Edisi Akhir Tahun: Menjadikan Resolusi Penuh Daya & Bertenaga

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="663" caption="Google.Image"][/caption] Agar proses belajar Anda menjadi lebih efektif, sejenak “kosong”kan pikiran Anda untuk melihat persepktif lain yang mungkin kurang Anda setujui. Ini cara efektif untuk memperluas cakrawala Anda dalam berpikir. Pendapat saya tidaklah pendapat paling paling benar. Jika Anda menemukan manfaat, ambillah. Jika tidak sependapat, sampaikan dengan bahasa yang sopan. Dalam hal ini saya juga masih dalam taraf belajar dan akan terus mengevaluasi setiap apa yang saya sharingkan. Selamat membaca. *** Sejenak perhatikan orang-orang sekitar Anda. Apakah ada orang yang lebih muda dari Anda namun hidupnya jauh lebih sukses dibandingkan dengan Anda? Mungkin tak lebih muda. Tapi sebaya. Teman-teman Anda misalnya. Coba lihatlah, apakah mereka lebih berhasil dibandingkan dengan Anda? Saya yakin sebagian Anda yang menjawab “iya”. Kemudian pertanyaannya, apa yang membuat mereka lebih lebih berhasil? Bukankah waktu yang diberikan sama? Untuk menjawab ini, tentu masing-masing orang akan memiliki jawaban beragam sesuai pemahamannya. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan ini terjadi. Bisa jadi karena kondisi keuangan, kemampuan, kemauan, kesibukan, nilai-nilai, visi misi dan lain sebagainya. Namun sadarkah bahwa sebenarnya ada 1 potensi yang lebih dari segalanya? Jika 1 potensi itu tidak kita manfaatkan dengan baik maka, merugilah kita karena tidak menyadari betapa pentingnya 1 potensi itu. 1 potensi inilah yang seringkali dilalaikan manusia. Ketika masih tersedia, 1 potensi itu terasa mudah untuk di hambur-hamburkan. Namun ketika dia hampir habis dan akan segera tiada, setiap orang akan merasakan penyesalan yang amat dalam karena kehilangan 1 potensi itu. Sebaliknya, jika 1 potensi itu bisa dimanfaatkan dengan baik, maka yang terjadi adalah orang yang mampu memanfaatkannya dan tidak menghambur-hamburkannya untuk sesuatu yang sia-sia, maka potensi itu akan menjelma menjadi sebuah “keajaiban” yang mampu membuat orang melesat menuju apa yang benar-benar dia inginkan. Potensi apakah itu? Tak ada lain yang lebih berharga dari pada uang sebesar apapun selain “WAKTU”. Belum pernah kutemkan seorang yang sukses dibidang apapun yang tidak memiliki tujan yang jelas dalam hidupnya. Mereka semua memiliki tujuan. Impian. Serta target jelas dalam menapaki jalan hidup yang mereka tempuh. Mungkin sebagian Anda ada yang mengatakan “halah! ndak usah target udah bisa macem-macem kok. Udah sukses kok. Bikin target malah bikin kecewa aja kalo ndak tercapai. Hidup itu ngalir aja”. Saya memaklumi akan hal ini. Setiap orang memiliki pilihan hidup masing-masing yang tidak bisa dipaksakan. Jika menurut Anda target itu mengekang Anda. Sering membuat Anda kecewa dan galau. Dan membuat hidup Anda tidak nyaman, ya okey-okey saja. Itu pilihan. Tentunya setiap pilihan akan selalu dibuntuti dengan berbagai macam konsekuensi. Namun yang perlu di sadari adalah bahwa tak ada yang namanya “mengalir” itu keatas. Apapun yang mengalir pastilah ke bawah. Hati-hatilah memegang prinsip ini. Bisa jadi Anda merasa enak. Ndak usah usaha udah bisa jalan. Ndak usah ngoyo udah bisa sampai dengan sendirinya. Evaluasilah, jangan-jangan kualitas hidup Anda tidak naik atau bahkan menurun tanpa Anda sadari. Hukum alam berlaku dalam hal ini. Apapun yang mengalir pasti kebawah. Anak bimbingan saya benar-benar merasakan manfaat ini. Ketika ditarget, dia berkomentar bahwa hafalannya lebih cepat dari pada sebelumnya. Selain itu hari-harinya lebih termenej dengan baik. Waktu siang yang biasanya digunakan untuk tidur dan ngobrol, sekarang dia gunakan untuk memenuhi target hafalannnya. Ringkasnya, target itu membuat waktunya lebih efektif dan produktif. Tak ada waktu yang terbuang sia-sia. Saya sendiri merasakan perbedaan yang sangat siginifikan bekerja dengan target dengan bekerta tanpa target. Bekerja tanpa target seringkali tidak meununtut motivasi lebih, kurang menantang dan kurang cepat. Bahkan seringkali molor. Dengan adanya target, otak kita bisa ‘dipaksa’ untuk lebih terpacu lebih cepat dalam mengambil keputusan. “aku udah pernah buat target kayak gitu. Tapi sering kecewa karena ndak terlaksana.” Nah, permasalahannya apakah Anda benar-benar mengetahui ilmu target? Apakah cukup sekadar tulis. Sekadar tentukan ini dan itu? Membuat target memang baik. Namun jika tidak disertai dengan ilmunya, maka kebaikan itu justru tidak memberi manfaat apa-apa. Dalam artikel ini akan dikupas tuntas tentang ilmu menentukan target dan resolusi. *** Artikel ini didesain agar pembaca langsung action. Untuk itu, dengan segala hormat serta demi kepedulian Anda terhadap masa depan Anda, sebelum Anda melanjutkan membaca, saya sarankan untuk mengambil kertas dan ballpaint SEKARANG. Atau artikel ini tidak akan memberi manfaat dan efek apa-apa kepada Anda. *** Membuat Resolusi Penuh Daya Saya pribadi tidak terlalu kaku untuk menentukan target. Target bisa dibuat kapapun tanpa harus menunggu awal tahun. Kapapun ada komitmen untuk melakukan, saya membuat target. Target yang ditetapkan di awal tahu seringkali disebut dengan resolusi. Banyak sekali yang melakukan ini. Pengalaman saya walapun tak semua resolusi bisa terealisasi, resolusi tetap penting untuk dirancang agar tahun yang kita jalani bisa memberi efek peningkatan kualitas dalam hidup kita. Agar resolusi berdampak besar dalam kehidupan dan benar-benar memberi efek peningkatan kualitas hidup, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, saring resolusi Anda. Sebelum dilanjut, sekarang pegang ballpaint Anda dan mulailah menulis apa saja yang benar-benar ingin Anda capai di tahun 2014 yang akan datang. Tulis sebanyak-banyaknya. Keluarkan semua ide-ide cemerlang Anda tanpa penolakan. LAKUKAN SEKARANG. No Tunda. Artikel ini didesain agar Anda langsung action! Saya sarakan lakukan ini dulu sebelum lanjut membaca. Sudah? Setelah itu, lihat dan renungkanlah semua yang Anda tulis dalam kertas. Kemudian diantara resolusi-resolusi yang Anda tulis, pilihlah 3 resolusi yang menurut Anda paling penting dan paling membuat Anda menjadi lebih termotivasi untuk mencapainya. Silakan tulis. Setelah itu, baru lanjut membaca. Dengan memilih tiga dari resolusi-resolusi itu, Anda akan lebih mudah untuk mengingatnya. Selain itu, pikiran dan energi Anda lebih fokus. Boleh kurang dari tiga. Tidak disaranakan melebihi 3 resolusi. Baik. Terimakasih atas kepedulian Anda terhadap peningkatan kualitas hidup Anda. Saya ucapkan selamat bagi yang benar-benar serius melakukan langkah di atas. Jika Anda bisa langsung action, itu petanda bahwa Anda memang punya hasrat yang kuat untuk sukses. Ini sangat penting sekali. Saya yakin masih ada yang belum melakukan langkah diatas. Tidak masalah. Tak ada paksaan dalam hal ini. Yang pasti, ilmu ini hanya akan berdampak besar bagi siapa saja yang mau bertindak. Akan ada “keajaiban” bagi siapapun yang bertindak. Jangan pernah berharap kualitas hidup kita angkat meningkat tanpa melakukan tindakan apapun. Sekarang kita lanjutkan. Kedua, Resolusi basa-basi. Banyak orang berlomba-lomba membuat resolusi di awal tahun. Dengan semangat yang berapi-rapi mereka membuat resolusi itu seolah-olah mereka benar-benar akan mampu mencapainya. Namun ternyata di tengah perjalanan, semangat mereka mulai mengendur. Resolusi hanya tinggal resolusi. Tak ada pencapaian apapun dalam setahun. Inilah yang saya sebut sebagai resolusi basa-basi alias NATO (No Action Talk Only). Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun ada beberapa penyebab utama yang bisa kita pelajari. Hal ini sekaligus untuk memberi evaluasi pada resolusi-resolusi yang telah Anda buat tadi. Penyebab utama resolusi basa-basi; #1.  tidak selarasnya antara visi, value, dan passion. Ketidakselarasan tiga hal ini seringkali membuat orang down dalam menjalani hidup. Tak ada keselarasan antara visi, value dan passion. Sebagian Anda mungkin ada yang masih bingung apa definisinya dan bagaimana cara membuatnya. Ringkasnya, visi itu tujan hidup. Ada juga yang mengatakan visi itu impian. Namun bagi saya, visi ini tak sekadar impian biasa. Namun sebagai grand design tujuan hidup yang menjadi peletak dasar nilai-nilai yang kita anut. Apa yang hendak Anda capai dalam hidup ini? Prestasi apa yang akan Anda raih untuk mempersembahkan kehidupan terbaik di dihadapan Allah? Untuk menemukan jawaba ini memang tidak bisa asal-asalan. Saya pribadi memerlukan perenungan yang cukup dalam untuk menemukan ini. Tanpa bermaksud pamer, inilah contoh visi hidup yang saya rancang untuk mengisi kehidupan saya di dunia ini. Dengan rendah hati, berharap pada Allah Menjadi Insan kamil yang tulus dan total melayani Allah dan meneladani Rasulnya. Menjadi inspirasi dan mengilhami seluruh manusia untuk menemukan hakikat hidup tertinggi. Hidup dalam kesejukan iman yang total pada Allah dalam nuansa persahabatan dan perdamaian. Tulus Melayani dan memberi kontribusi kepada 50 juta insan dalam pemberdayaan umat manusia di bidang al-Qur’an, kepemimpinan, bisnis, dan pendidikan. Membantu 50 juta insan  menemukan jati dirinya untuk kehidupan yang lebih berkualitas dan sejahtera. Menjadi sumber inspirasi dan teladan sepanjang masa. Visi inilah yang membuat hari-hari saya menjadi lebih bermakna. Apa yang saya kejar dan saya lakukan saya selaraskan dengan visi ini. Saya pun memiliki prioritas-priotas dalam menentukan pilihan. Termasuk memilih pasangan hidup. Hehe.. ini tidak bercanda. Tapi serius. Pasangan yang mendukung adalah salah satu faktor terpenting dalam pencapaian visi dan misi. Visi ini pun saya gunakan sebagai wallpapar laptop saya sebagai pengingat.  Visi ini pula yang membuat saya tergerak untuk menuntaskan artikel ini. hehe Satu lagi. Mungkin yang menganggap berlebih dengan saya mencatumkan 50 juta insan disana. Keterangan ringkasnya angka itu akan memberi gambaran lebih jelas dan detail di otak kita. Tentu akan berbeda jika saya isi dengan “semua insan”. Ini tidak jelas. Dengan penambahan angka 50 juta, saya termotivasi untuk melakukan tindakan lebih untuk mencapainya. Jika Anda sudah menemukannya, silakan tulis di kertas Anda sekarang. Jika belum, tetap tulislah sekenanya dulu. Revisi bisa nanti. Lakukan SEKARANG agar otak Anda merekam moment ini. No Tunda. Jika sekadar hidup, babi hutan juga hidup. Jika bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja. Begitulah pesan Bunya Hamka. Visi hidup inilah yang membedakan antara manusia dan hewan. Selanjutnya adalah value. Nilai. Artinya apa yang membuat Anda bisa meraih prestasi terbaik dalam hidup Anda? Yang dengannya, Anda bisa menjadi manusia yang benar-benar berenergi dan penuh daya. Ada beberapa cara untuk menemukan value ini. Namun setidaknya jawablah dua pertanyaan ini. Ini saya ambilkan dari www.JamilAzzaini.com. Pertama, saat Anda pada prestasi terbaik, nilai-nilai apa yang Anda terapkan pada waktu itu? Kedua, saat Anda pada kondisi terpuruk, nilai-nilai baik apa yang terabaikan pada waktu itu? Tentu jawaban dari pertanyaan ini sangat beragam. Contohnya saya. Untuk menjawab pertanyaan pertama, saya bisa meraih prestasi terbaik jika saya bijaksana, pandai atur waktu, disiplin, pantang menyerah, dan yakin bisa. Sebaliknya untuk jawaban kedua, saya akan mengalami keadaan terpuruk jika saya tidak bijaksana, pandai atur waktu, disiplin, pantang menyerah, dan yakin bisa. bijaksana disini mencakup banyak hal. Salah satunya adalah mampu mengontrol diri. Sekarang giliran Anda. Apa nilai-nilai yang anda tanam? Jawablah dua pertanyaan di atas. Saya sarankan tidak terlalu banyak. Cukup beberapa saja yang menjadi prioritas dan mudah diingat. Tulis SEKARANG juga. Terakhir adalah Passion. Ringkasnya passion ini adalah “gairah”. Pekerjaan apa yang paling Anda sukai dan membuat Anda merasa nikmat dan enjoy dalam mengerjakannya. Pekerjaan itu akan tetap Anda kerjakan degan sangat baik meskipun Anda tak dibayar. Untuk menemukan ini, sekarang pegang ballpaint Anda dan tulislah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini. Ingat, laukan SEKARANG. Lagi-lagi ini terinspirasi dari inspirator saya. Jamil Azzaini. Pertanyaan pertama, apabila uang bukan masalah bagi Anda, artinya saat Anda perlu apa saja semua sudah tersedia, maka sebutkan 5 pekerjaan atau aktivitas yang akan Anda lakukan dengan suka cita sepanjang hidup Anda? Silakan ditulis di kertas yang sudah Anda siapkan. Hayo, jangan lanjutkan membaca sebelum Anda tuliskan jawaban Anda. Pertanyaan kedua, apabila finansial Anda terbatas, mana dari 5 pekerjaan atau aktivitas pada jawaban pertanyaan pertama yang bisa menghasilkan uang berlimpah dan cukup untuk kebutuhan hidup Anda? Pertanyaan ketiga, sebutkan apa pekerjaan atau aktivitas yang Anda lakukan dengan mudah tanpa beban dan orang lain menilai Anda melakukan dengan sangat baik? Kembali kepada inti bagian ini, kebanyakan orang ketiak menentuakn resolsui tidak menyeleraskan antara visi, value, dan passion. Inilah benang merah mengapa resolusi yang telah dibuat tidak bisa memberi energi kuat untuk meraihnya. #2. Alasannya kurang kuat. Kurang kuatnya alasan ini seringkali memicu kegalan demi kegalan. Renungkanlah rosolusi Anda. Apakah Anda sudah memiliki alasan kuat untuk meraihnya. Apa pentingnya bagi kehidupan Anda? Jika Anda tidak mencapainya, apa kerugian yang benar-benar Anda alami? Rasakanlah dengan emosi. Ini akan memberi kesan bahwa Anda benar-benar serius  dan tidak main-main dalam merancang resolusi. Tolok ukur keseriuasan resolusi Anda terletak disini. #3. Resolusi tidak dibuat secara spesifik Hindari membuat resolusi yang Anda sendiri dibuat bingung karenanya. Misalnya Anda membuat resolusi “Saya ingin lebih membahagiakan orang tua”. Nah, pertanyaannya Anda mau memberi kebahagiaan berupa apa? Materi? Prestasi? Inilah masalahnya. Jika resolusi tidak jelas, bagaimana tindakan dan hasilnya mau jelas. Inilah yang seringkali membuat orang frustasi dalam membuat resolusi. Jika ingin menapat hasil yang jelas, perjelaslah resolusi Anda. Misalnya “Saya akan menyelesaikan hafalan al-Qur’an di tahun 2014” atau “saya akan launching tiga buku di bulan Maret, Juli, dan Desember 2014”. Semakin jelas yang kita inginkan, semakin jelas pula langkah dan tindakan yang bisa kita fokuskan untuk meraih resolusi yang kita rancang. #4. Tidak ada target untuk menacapai resolusi itu. Oke, 3 resolusi utama sudah dibuat. Sudah selaras dengan visi, value, dan passion. Alasnnya pencapaiannya kuat. Resolusi pun sudah spesifik dan jelas. Nah, satu lagi untuk menjadi pelengkap adalah menentukan target harian, mingguan, bulanan agar resolusi Anda benar-benar rasio dan logis. Resolusi boleh tidak masuk akal. Yang penting rencana dan targetnya logis. Berhitunglah dengan hari dalam setahun. Ketika resolusi sudah jelas, Anda baru bisa melaukan sistem target ini. Misalnya “Saya menyelesaikan hafalan Qur’an tahun 2014”. Maka untuk menyelesaikan hafalan al-Qur’annya harus menambah hafalan minimal 2 halaman (1 lembar)/tiap hari. Asumsi ini berdasarkan rasio halaman al-Qur’an yang berjumlah 600-an. Sedangkan 1 tahun ada 360 hari. Ini target yang logis dan harus benar-benar komitmen untuk merealisasikannya. “Hah, kalo target kayak gini mah udah sering saya lakukan. Tapi nyatanya ndak terlakasa-terlaksana tu?” Sekarang tanyakan lagi. Apakah apa yang ingin Anda capai benar-benar selaras dengan visi, value, dan passion Anda? Apakah Anda sudah memiliki alasan yang sangat kuat dalam mencapainya? Seringkali orang menyalahkan target yang dia buat sendiri dengan dalih “tidak terlaksana”. Namun kenyataannya, ketika orang itu menentukan target, dia tidak melihat aspek lain yang membuat target itu tidak terlaksana. Saya benar-benar yakin ketika seseorang memiliki resolusi yang jelas. Resolusinya sejalan dengan visi, value, dan passion serta memiliki alasan yang kuat mengapa harus mencapainya, tidak mustahil resolusi itu terlcapai atas izin Allah. Energi dan semangat akan terus mengalir setiap hari. Ini bukan terori lagi. Namun inilah yang saya alami sendiri. Ketika sudah saya selarasakan antara visi, value, passion, dan memiliki alasan yang kuat untuk mencapainya, energi dan pikiran saya tercurah. Dengan itu pula, target-target yang saya tulis bisa terlaksana. Ketiga, Ikrarkan, visualisasikan, dan sensualisasikan resolusi Anda. Ini bagian terakhir. Dalam merancang resolusi tak cukup sekadar tulis, perjelas, selaraskan, dan memiliki alasan kuat untuk mencapainya. Bagian yang tak kalah penting adalah dengan mengikrarkan, mengvisalisasikan, dan mengsensualisaikan. Setelah Anda menulis resolusi-reslosi Anda, ikrarkanlah! Sampaikan kepada orang-orang terdekat Anda yang Anda cintai dan Anda percayai. Orang tua, adek, suami/istri, sahabat Anda, dll. Ikrar ini akan membuat orang-orang disekitar Anda bisa turut campur mendukung Anda dalam mencapai resolusi Anda. Selain itu, mereka juga bisa mengingatkan Anda ketika Anda lengah dari resolusi Anda. Ketika Anda memiliki target menulis buku misalnya. Suatu hari Anda terlihat malas-malasan dan tidak menulis lagi. Maka orang-orang yang mencintai Anda akan mengingatkan Anda dan memberi semangat kepada Anda untuk kembali fokus pada resolusi Anda. Hindari mendeklrasikan kepada orang yang salah dan tidak mendukung Anda. Menyampaikan resolusi pada orang-orang yang salah bisa melemahkan semangat Anda. Istilahnya bisa nggembosin semangat Anda. Anda pun harus menyampaikan resolusi itu dengan penuh keyakinan dan kebulatan hati. Tak ragu sedikitpun. Saya biasanya menyampaikan resolusi ini kepada ibu saya. Saya benar-benar merasakan bahwa Doa ibu sangat berperan penting dalam pencapaian resolusi ini. [caption id="" align="alignright" width="180" caption="Google.Image"][/caption] Kedua, visualisasikan. Ketika melihat catatan resolusi Anda, berdoa dan bayangkanlah seolah-olah Anda benar-benar telah mencapainya. Bayangkan bagaimana perasaan yang muncul ketika resolusi itu tercapai. Ketika Anda mampu mengumrohkan orang tua misalnya. Bagaimana perasaan Anda? Rasakan secara emosional dengan penuh penghayatan. Hal ini akan memacu semangat yang tinggi pada diri Anda. Jika Anda kurang bisa membayangkan, Anda bisa mencari gamba-gambar yang sesuai agar otak visual Anda ikut terangsang. Ketiga, sensualisasi. Jika visualisasi membayangkan, maka sensualisasi adalah merasakan bahwa apa yang ingin kita capai benar-benar terjadi. Visualisasi hanya melibatkan imajinasi. Sedangkan sensualisasi melibatkan seluruh panca indra mulai dari pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman, dan kecapan. Tentunya ini sesuai dengan resolusi Anda. Contoh ketika Anda memiliki resolusi untuk mengumrohkan orang tua. Maka Andak tak cukup membayangkannya. Tetapi juga turut merasakan bagaimana keadaannya waktu itu. Bagaimana aromanya, pemandangannya, alunan musiknya, dll. Pernahkah Anda mendengar musik tertentu yang kemudian mengembalikan memori Anda tentang suatu peristiwa tertentu? Itulah fungsinya sensualisasi. Saya pribadi punya musik terntentu untuk membantu meningkatkan semangat saya dalam meraih tujan saya. Dengan mengetahui ilmu resolusi ini, resolusi yang Anda rancang benar-benar akan bertenaga dan penuh daya. Setidaknya itulah yang saya alami. Semangat mengalir deras. Ketika terjadi kemalasan, maka saya ingat target saya. Saya tanyakan, “apakah dengan cara seperti ini saya bisa mencapai target-target saya?”. Ahirnya sekuat tenaga saya melawan kemalasan saya. Jangan sampai saya ikut mengalir mengikuti arus yang justru membuat kualitas hidup saya menjadi stagnan atau bahkan menurun. Ketika menentukan target, Saya ingat visi saya. Saya ingat nila-nilai dan passion saya. Itulah yang membuat hari-hari penuh makna dan daya. Wallahu’alam bisshawab *** Kesimpulan:

  • Potensi waktu tak ada duanya. Manfaatkan. Padatkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan produktif
  • Hati-hati dengan prinsip “mengalir”. Tak ada yang mengalir ke atas. Apapun yang megalir pasti kebawah. Bisa jadi Anda merasa enak. Ndak usah usaha udah bisa jalan. Ndak usah ngoyo udah bisa sampai dengan sendirinya. Evaluasilah, jangan-jangan kualitas hidup Anda tidak naik atau bahkan menurun tanpa Anda sadari. Lihatlah persaingan global. Bukan lokal.
  • Cara membuat resolusi

Pertama, Saring resolusi. Maksimal 3 resolusi. Kedua, Hindari membuat resolusi basa-basi. Agar tidak basa-basi, maka resolusi haruslah selaras antara visi, value, dan passion. Punya alasan kuat, sepesifik, dan buatlah target yang logis. Ketiga, ikrarkan, visualisasikan, dan sensualiasikan. Ikrar menguatkan Anda. Visualisasi dan sensualisasi akan membuat Anda menjadi lebih berdaya dan bersemangat.

  • Lakukan tindakan. No Action, nothing happen. Tak ada tindakan, takkan terjadi keajaiban.
  • Perubahan besar dalam hidup hanya akan terjadi jika kita berani mengamil “K” besar. Keputusan Besar dalam hidup kita.

Demikianlah sedikit pemaparan tentang cara membuat resolusi. Semoga bisa bermanfaat. Sebagai manusia, tulisan inipun tidak sempurna seutuhnya. Kritik dan saran yang membangung sangat diharapkan. Saya akan terus belajar dan memperbaiki diri. Saya doakan, semoga Anda benar-benar di beri hidayah oleh Allah untuk mencapai prestasi hidup terbaik Anda yang akan Anda persembahkan kepadaNya sebelum waktu Anda habis di dunia. Mohon maaf jika banyak salah kata dan ketik. Silakan share resolusi Anda dibaris komentar. Agar semua yang membaca bisa mendoakan tercapainya resolusi-resolusi Anda di tahun 2014. Salam SUPER SEMANGAT! ~A. S. Rizal~ Pendekar Trainer | @RizalSemangat *Jika Anda merasakan manfaat dari artikel ini, silakan share artikel kepada teman-teman Anda. Semoga itu menjadi amal jariyah untuk Anda. Alangkah indah berbagi keceriaan kepada sesama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline