Dengan semakin mendekatnya pengumuman kabinet, orang semakin berlomba-lomba mempromosikan dirinya sendiri atau jagoan mereka, agar terpilih sebagai Menteri dalam kabinet Jokowi 2019 ini.
Ada satu-dua diantara mereka yang memang betul pantas untuk dicalonkan. Punya kemampuan, punya pengalaman yang dibuktikan dengan track record kerja yang jelas, ada basis dukungan rakyat baik melalui partai, sosial media maupun lembaga keagamaan, dan punya latar belakang pendidikan yang mumpuni.
Tapi ada juga yang kurang tahu diri, tidak punya apa-apa, tidak bisa apa-apa, tapi ngotot mencalonkan diri. Ada yang karena iseng-seng berhadiah, siapa tahu hoki bisa terpilih. Kita tidak tahu di zaman ini 'kan? Bahkan Walikota Solo bisa jadi Presiden.
Ada juga mereka yang merasa berjasa memperjuangkan Jokowi dalam kampanye gila-gilaan kemarin. Bahkan ada yang dicalonkan sekedar karena punya tampang ganteng dan cantik dan ngetop di sosial media!
Kenapa ya orang-orang yang inkompeten ini merasa begitu geer sehingga merasa punya peluang besar untuk terpilih?
Ternyata sifat geer seperti ini adalah hal yang normal sekali. Kebanyakan manusia, termasuk saya dan Anda, seringkali menilai dirinya secara berlebihan. Fenomena ini dinamakan Dunning-Kruger Effect.
Misalnya saat kita menilai kedisiplinan diri, pengorbanan yang pernah dilakukan untuk orang lain, ketabahan, kerja keras, kasih sayang, hasil karya, kemampuan pengelolaan keuangan dan sebagainya, kita cenderung merasa jauh lebih baik dari pada yang sebetulnya kita lakukan atau berikan.
Dan herannya, orang yang lebih kecil kemampuannya justru adalah yang paling merasa geer, paling merasa kompeten. Misalnya : yang pengorbanannya paling sedikit, justru merasa sudah berkorban jauh lebih banyak dari orang lain. Yang rada bloon, justru merasa lebih pintar ketimbang orang lain.
*sampai disini, bahkan saya pun merasa tersindir, heheh..
Psikolog Dunning dan Krueger dalam penelitiannya ditahun 1999 menyatakan, bahwa manusia yang inkompeten mempunya dua 'kutukan'.