Disclaimer : bahasa tubuh dalam artikel ini sangat general, untuk membaca tubuh sebenarnya diperlukan pendalaman, pengalaman dan latihan. Juga kemampuan mengkaitkannya dengan konteks. Ini hanyalah pengetahuan dasar for fun saja.
Tadi saat saya menonton video Ted-X talk yang dibawakan oleh Lyne Franklin yang berjudul, Reading minds through Body language. Saya jadi teringat kejadian beberapa waktu lalu di tempat praktek dokter gigi langganan saya.
Saat itu saya pertama kalinya mendapatkan perawatan akar gigi. Bagi yang pernah mengalami perawatan akar gigi yang masih hidup, pasti mengerti betapa sakit dan lamanya proses ini. Dokter dan asistennya yang juga merangkap sebagai kasir dan resepsionis dengan sabar menenangkan saya yang super kesakitan.
Jadi setelah selesai perawatan, lalu membayar di meja resepsionis, saya mengungkapkan rasa terima kasih kepada si mbak asisten dengan mengucapkan "terima kasih" sambil menepuk punggungnya sedikit. Tidak disangka, mbaknya begitu terkejut saat saya sentuh, seolah saya sudah melanggar batas pribadi dia. Dia tidak marah, tapi suasana jadi agak kaku sedikit.
Saya terus berpikir-pikir, apa ya yang salah?
Sampai saat saya melihat video tadi, dan menyadari bahwa saya dan dia punya bahasa tubuh yang berbeda. Sehingga apa yang saya ingin sampaikan, tidak nyambung dengan apa yang dia harapkan.
Berdasarkan Lyne Franklin, ada 3 Jenis Bahasa tubuh: A Looker, A Listener dan A Toucher (Pemerhati, Pendengar dan Peraba).
1. Pemerhati
Tipe Permerhati ini mencakup sekitar 75% dari populasi. Tipe ini berpikir dan berkomunikasi dengan baik dalam bentuk visual, gambar-gambar.
Ciri khas utama dari tipe ini adalah mereka berpakaian dengan baik, rapih dan bersih. Tidak harus sangat modis, tapi disesuaikan dengan image yang mereka ingin tampilkan. Ini karena seorang pemerhati merasa penampilan itu penting.
Kemudian seorang pemerhati biasanya bahunya agak terangkat sedikit, tempat dia menyimpan rasa stressnya.
Untuk wajah, pemerhati yang sudah agak berumur akan punya garis-garis horisontal di dahinya (kecuali kalau dibotox hehehe), karena mata akan melihat ke atas saat kita akan mengakses simpanan gambar-gambar di dalam otak.