Lihat ke Halaman Asli

Riza Hariati

Information addict

10 Prasangka Buruk terhadap Lajang

Diperbarui: 6 Desember 2018   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: pixabay.com

Sebagai seorang unik yang senang hidup melajang, saya seringkali diterpa berbagai fitnah, gosip dan prasangka buruk lainnya oleh orang-orang yang mengenal saya. Baik orang yang mengenal saya secara sepintas, seperti tukang pembersih AC di rumah saya maupun orang-orang yang  seharusnya mengenal saya seperti sanak saudara dan teman-teman saya.

Berbagai sebab mereka mengatakan hal itu, tapi yang paling sering adalah ketidakbahagiaan hidup mereka sendiri. Semakin tidak bahagia seseorang atas kehidupan mereka, apakah mereka terlibat hutang, pernikahan mereka bermasalah, kehidupan yang jenuh dan membosankan, ada rasa tidak percaya diri dalam diri mereka sendiri, semakin seram fitnah dan gosip yang mereka lemparkan kepada saya.

Memang ada orang-orang yang seperti itu, yang hanya bisa merasa sedikit lebih baik hidupnya jika ada orang lain yang lebih susah dan tidak tahu cara untuk bahagia dengan membahagiakan orang lain.

Saya mendiskusikan hal ini dengan teman-teman saya di Community of Single People - sebuah closed group di FB yang berisi orang-orang yang ingin hidup melajang dengan bahagia- mengenai hal ini, dan banyak tuduhan berikut ini menimpa mereka. Baik keseluruhan maupun sebagian.

Berikut tuduhan kejam yang paling sering saya dan teman saya di CSP dan kenyataan sebenarnya:

1. Korban patah hati yang parah sampai tidak lagi percaya pada laki-laki

Kenyataannya : Saya tidak pernah cukup punya fokus dan investasi perasaan kepada laki-laki manapun. Saya tidak sesentimental itu. Kalau mereka tertarik kepada orang lain, ya sudah. Saya ketawa garing dan move on saja. Saya bisa mengerti kok. Saya pun mudah merasa bosan pada orang.

Paling-paling saya sebel kalau sudah putus, terus mereka minta balik lagi. Atau malah stalking semua sosmed saya, minta di add, dan sebagainya. Sampai istri/pacar baru mereka jadi cemburu dan marah ke saya tidak karuan. Kalau sudah putus, ya sudah dong. Jangan malah merepotkan saya!

Saya juga sebal kalau orang jadi mulai menyebalkan saat mau putus, tidak tepat waktu, males-malesan membalas WA dan SMS, berkelakuan menyebalkan. Kalau sudah ada yang lain ya ngomong, tidak akan saya persulit untuk putus. Tapi biasanya mau yang lain, tapi mau saya juga. Yeee.. palelu peang? Hahaha...

Sejak dulu saya selalu naksir orang berturut-turut kadang dua tiga orang sekaligus dan langsung lupa begitu orangnya tidak ada dihadapan saya lagi. Bukan karena saya gatel, tapi saya memang punya banyak prioritas lain, dimana laki-laki tidak menempati urutan tinggi dalam prioritas itu. Jadi, out of sight out of mind.

2. Pernah mengalami kekerasan seksual sampai tidak lagi menyukai laki-laki

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline