Lihat ke Halaman Asli

Riza

Mahasiswa Pascasarjana

Monitoring Kualitas Air Sungai Ancar: Dampak Aktivitas Masyarakat Perkotaan

Diperbarui: 4 Juli 2024   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Universitas Mataram (Kiri) dan Staff BWS (Kanan). Dokpri

Di tengah kota Mataram yang ramai dan dinamis, Sungai Ancar menjadi saksi bisu dari aktivitas masyarakat perkotaan yang tak henti-hentinya berlangsung. Namun, apakah aktivitas tersebut berdampak pada kualitas air sungai yang menjadi sumber air bagi masyarakat? Dalam artikel ini, kita akan mengungkap kualitas air Sungai Ancar dan dampak aktivitas masyarakat perkotaan yang berpengaruh pada kualitas air sungai.

Kualitas air sungai di daerah hilir (muara) lebih rendah dibandingkan di daerah hulu (mata air). Hal ini terjadi akibat limbah industri dan rumah tangga yang dibuang langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu terkumpul di muara sungai. 

Air sungai Ancar merupakan sungai yang melalui daerah yang berpenduduk padat dan digunakan juga untuk pembuangan limbah rumah tangga, sampah dan limbah Industri rumah tangga ( tahu dan tempe ) serta berbagai bentuk aktivitas penduduk dilakukan di sana seperti mandi, cuci, kakus dan lain-lain.

Dalam hal ini Dinda Komala Fajri selaku mahasiswi Universitas Mataram, Prodi Ilmu Lingkungan, yang didukung oleh Dewan SDA Provinsi Nusa Tenggara Barat, Komisi Irigasi Provinsi NTB, dan BWS Nusa Tenggara I melakukan monitoring kualitas air sungai Ancar pada tangggal 12 juni 2024 yang bertujuan untuk mengetahui dampak dari aktivitas masyarakat perkotaan mataram. 

Sebelum melakukan monitoring, Unit hidrologi dan uji kualitas air memberikan pemaparan materi yang berisi tentang cara pengambilan sampel air dan apa saja alat yang digunakan.

Alat uji kualitas air. Dokpri

Pengambilan sampel. Dokpri

Berdasarkan hasil pengujian air sungai Ancar menurut PP Nomor 22 Tahun 2021, sungai tersebut menunjukkan kualitas air yang sangat baik. Suhu udara dan air keduanya berada dalam kelas I dengan deviasi 3, menunjukkan bahwa air sungai Ancar bersih dan aman untuk dikonsumsi. pH air sungai Ancar juga berada dalam kelas 1 (6-9), menunjukkan bahwa air sungai Ancar bersifat netral dan tidak bersifat asam atau basa. 

Selain itu, hasil uji daya hantar listrik (DHL) dan uji salinitas menunjukkan bahwa air sungai Ancar bersih dan tidak mengandung kadar garam yang berlebihan. Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada batas spesifik untuk parameter DHL dan salinitas, sehingga lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan batas maksimum yang aman untuk parameter tersebut.

Secara keseluruhan, hasil pengujian menunjukkan bahwa air sungai Ancar bersih dan aman untuk dikonsumsi, tetapi lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan batas maksimum untuk parameter DHL dan salinitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline