[caption id="" align="aligncenter" width="592" caption="topikserbaserbi.blogspot.com"][/caption] Dua Jenderal kehilangan jabatan, Pangdam IV Diponegoro dan Kapolda DIY ditarik ke Jakarta, boleh jadi Danjen Kopassus juga akan segera dicopot menyusul penyerangan Lapas Cebongan yang mencoreng wajah Kementerian Kehakiman & HAM hingga wajah kementerian itu penuh bermandi air mata. Luput dari perhatian publik, perwira-perwira di level bawah bukan tidak mungkin akan bernasib suram sebagaimana Jenderal-jenderal itu. Jenderal korban preman bukan hanya baru kali ini terjadi, malah di kebon nanas 20 tahun lalu, Jenderal Kopassus TMF Tampubolon kehilangan nyawanya akibat 11 tusukan senjata tajam preman mendarat ditubuhnya. Kini, Kopassus kembali berduka, bukan karena 11 tusukan senjata tajam tetapi karena 11 anggotanya bakal menjadi pesakitan akibat kehilangan kesabaran dalam menangani preman. Carut marut hukum di Indonesia telah menjadikan premanisme tumbuh semakin subur, Lapas bukan lagi menjadi tempat binaan tetapi Lapas malah menjadi tempat saling berbagi ilmu kejahatan. Biasanya, pelaku yang di bina di Lapas setelah keluar, kelakuannya semakin bringas dan semakin canggih. Hal ini mungkin yang menyebabkan 11 anggota Kopassus mengambil jalan pintas, menyerbu Lapas dan segera mengirim para preman ke alam baka agar para preman itu tak lagi memiliki kesempatan untuk mengulangi perbuatannya atau malah mendirikan ORMAS. Hanya disayangkan kelakuan para prajurit Kopassus itu tidak sesuai dengan pola yang diterapkan oleh Almarhum Jenderal Beni Moerdani yang bila beliau bertindak sudah pasti jauh lebih MISTERIUS sehingga sulit terdeteksi oleh hukum dan pantauan publik. Begitu cantiknya Beni Moerdani bermain sehingga tidak ada jabatan Jenderal yang dicopot karena menjadi korban preman. Dalam tindakannya, Beni, tidak pernah mempermalukan Kementerian lain dengan penyerbuan-penyerbuan HEROIK prajuritnya meskipun demikian, para preman di seluruh tanah air di masa beliau menjabat sebagai Pangkopkamtib betul-betul memilih insyaf lahir bathin daripada dikarungin dan rakyatpun merasa aman nyaman dimana saja berada.****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H