Lihat ke Halaman Asli

Imperialisme Kemanusiaan Ala NATO

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Dalam tulisannya di Asia Times Online, Pepe Escobar memaparkan, Khadafi sebenarnya sudah menandatangani “surat kematiannya” pada 2003 ketika dia menerima saran agar meninggalkan program senjata pemusnah massalnya dan menempatkan masa depan rezim dia di tangan NATO. Pelajaran yang sangat mahal, mempercayai keseriusan Barat menjalin hubungan baik & tulus. Bagaimanapun kini, Triumvirat AS-France-England adalah pemegang saham mayoritas atas kekayaan alam Libya yang berkisar 50 milyar barel minyak dengan daya hisap 1.6 juta barel/hari dengan LNG-nya yang berkisar 5 trilyun kaki kubik. Beberapa bulan lalu  Khadafy merasa sebagai mitra NATO. Sekarang NATO ingin meledakkan kepalanya! Apa pelanggaran yang dibuat Khadafi hingga dia mendapat kartu merah? Dalam pandangan Escobar, banyak batasan yang telah dilanggar Khadafi. Dasar dari semua itu adalah: ini adalah perangnya Prancis. NTC adalah invasi Prancis. Dari semua itu, inilah perang Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Yang membuat Prancis meradang adalah Khadafi mentransfer uangnya ke bank China dan dia memutuskan tidak lagi membeli jet tempur Rafale serta tidak menyewa Prancis untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Khadafi lebih memikirkan berinvestasi ke layanan sosial. Di bidang minyak, Khadafi malah memberikan bagian besar kepada Italia,bukan Prancis. Khadafi tidak hanya melanggar semua batasan itu.Tapi, dia juga berusaha keluar dari petrodollar. Dia berusaha menjual ide mata uang bersama Afrika, dinar emas—sebagian besar negara Afrika mendukungnya. Dia menginvestasikan proyek multimiliar dolar— Sungai Buatan-Manusia Besar, jaringan pipa yang memompa air bersih dari gurun ke pantai Mediterania—tanpa melibatkan Bank Dunia. Dia menginvestasikan program sosial di negara-negara sub-Sahara yang miskin. Dia mendanai Bank Afrika, tanpa melewati Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), dia mendanai sistem telekomunikasi Afrika yang melintasi jaringan Barat. Dia juga menaikkan standar kehidupan di Libya. Daftarnya masih panjang. Dari semua itu,tak heran jika Khadafi berhadapan dengan kartu merah dan dilarang terlibat dari semua permainan selamanya. Imperialisme Kemanusiaan NATO menjelaskan bagaimana pengeboman tidak perlu menghindari ribuan warga sipil tewas dan Imperialisme atas nama kemanusiaan yang agung itu juga merupakan jawaban tuntas, atas musnahnya 65000 serdadu brutal tripoli yang didakwa membunuh seratusan orang Libya demonstran. Invasi Kemanusiaan juga memberikan sinyal kepada negeri-negeri dunia ke-3 lain, yang kaya dengan sumber daya alam untuk tidak meremehkan Barat! Atau NATO akan bertindak sebagai ROBOCOP Kemanusiaan demi terhapusnya nama si-pemimpin sebuah bangsa merdeka. NATO menjual tuntutan pro demokrasi sebagai reality show TV; idealis "pemberontak" menang melawan musuh publik nomor satu. Setelah musuh publik Saddam Hussein, maka Osama bin Laden, dan hari ini adalah Muammar Khaddafi, besok adalah Presiden Bashar al-Assad di Suriah, lalu lusa mungkin pemimpindi negeri anda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline