Lihat ke Halaman Asli

Riza Fatmahira

Mahasiswa 23107030081 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Wisata ke Gunung Merapi, Kamu Harus Mampir ke Cafe Ini! Pemandangannya MasyaAllah

Diperbarui: 25 April 2024   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Jika berkunjung ke Yogyakarta, wisata yang ada di sini tidak hanya seputar candi atau museum. Pemandangan alam yang ada di Yogyakarta juga patut untuk dikunjungi salah satunya Gunung Merapi.

Kunjungan ke gunung Merapi, yang ada di Umbulharjo, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman pada Sabtu, 18 November 2023 adalah suatu keajaiban baru yang tidak terduga. Salah satu peristiwa dalam hidup bersama orang-orang dengan semangat yang besar, dikumpulkan oleh guru yang memiliki pengaruh besar dalam membawakan kembali peradaban nusantara dan islam, Bapak Dr. Mokhamad Mahfud, S. Sos., I. M,Si.Setia

Proses perjalanan memiliki makna tersendiri, terkhusus bagi kelas C Ilmu Komunikasi. Awal keberangkatan dimulai dengan do'a bersama meminta petunjuk dan penjagaan pada Sang Khaliq, dengan formasi berkendara dosen memimpin dengan dua penjaga barisan depan, tengah, dan belakang. Ini menunjukkan kerapian barisan dan kerjasama/kekompakan antar sesama manusia, sesuai pada surah As-Saaf ayat 4:

Terjemahan: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."

Dalam perjalanan alam seolah ikut memberikan restunya, dengan cuaca yang begitu cerah, dengan langit yang memunculkan jilatan awan berbentuk naga, serta semerbak wangi bunga yang hanya dicium oleh beberapa penghuni kelas C. Bapak Mahfud mengatakan "Alam seolah merestui perjalanan kita, Subhana Allah". Penulis pribadi yang kurang fit ikut meraskan spirit perjalanan ke Merapi yang begitu ajaib, seakan-akan raga yang tadinya lemah lesu seketika pulih dan dengan suasana hati yang begitu bahagia.

Perjalanan berhenti sejenak di tempat unik dan lucu, sebuah tempat persinggahan yang jika beruntung akan dapat melihat pemandangan gunung Merapi dengan jarak 4 Km yakni di "Wisanggeni Coffe". Kafe yang dirancang oleh pemilik bernama Pak Hari Jaran, kafe yang pembuatannya berdasarkan dengan aspek integrasi-interkoneksi. Dapat dilihat pada bentuk bangunannya, pelayanannya, pembuatan tiap daftar menunya, penyajiannya kepada pengunjung, dan terakhir saat meninggalkan tempat tersebut. Semua berdasarkan aspek integrasi-interkoneksi yakni dengan religi, sains, dan filosofi.

Berdasarkan bentuk bangunannya yang begitu unik, terdapat satu bangunan atau rumah Pak Hari Jaran yang didesain tahan gempa dan banjir. Kerangka yang dibuat berasarkan prinsip sains dengan menancapkan pondasi ke dalam tanah hingga sedalam-dalamnya kemudian dengan teknik dan material yang terjamin kualitasnya.

Bentuk kafe sendiri memiliki filosofi pula, dengan membaca situasi alam lewat religonitas di dapatkan sebuah kelapa yang dipasang di dekat seng kafe, yang filosofinya bahwa angin juga makhluk hidup, kafe yang dibangun diketinggian beberapa kilo kaki tentu akan rubuh begitu saja, dapat kita lihat bagian seng yang melengkung karena kencangnya hembusan angin sehingga dipasanglah kelapa sebagai rambu bagi angin.

Beberapa keajaiban dari Merapi juga dipaparkan oleh Bapak Hari Jaran (2023), yakni:

a.Terdapat dorphal (dibaca dorfal, teknologi bangsa Lemuria 40% yang dapat memancarkan gelombang erselna untuk memadatkan molekuler tanah (C, San. 2020) yang berguna untuk mengeluarkan gelombang sehingga gempa dapat diketahui.

b.Terdapat pusaka yang tersembunyi di dalam Merapi yang salah satu manfaatnya dapat mengkloning diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline