Lihat ke Halaman Asli

Refleksi Eksplorasi Konsep Modul 3.3 "Pengeloaan Program yang Berdampak Positif Pada Murid"

Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3.3.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 3.3 

Refleksi

Riza Fasya Juliana, S.Pd

CGP Angkatan 10 Kab. Majalengka

 

 

  1. Jenis Kegiatan atau program apakah yang dideskripsikan tersebut (Apakah intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler)?
  • Situasi 1 : Kokurikuler
  • Situasi 2 : Kokurikuler
  • Situasi 3 : Kokurikuler
  • Situasi 4 : Ekstrakurikuler
  • Situasi 5 : Kokurikuler
  • Situasi 6 : Ekstrakurikuler
  • Situasi 7 : Kokurikuler
  • Situasi 8 : Kokurikuler
  • Situasi 9 : Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler
  • Situasi 10 : Intrakurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakurikuler

2.  Dalam setiap situasi, identifikasilah dibagian mana dan bagaimana guru mencoba mempertimbangkan 'suara'; 'pilihan'; dan               'kepemilikan' murid untuk mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid. Jelaskan jawaban Ibu/Bapak.

SITUASI 1

  • Suara. Pak Segar memberikan murid-murid kesempatan untuk menyuarakan ide dan pendapat mereka tentang bagaimana lahan yang terlantar sebaiknya digunakan. Ini menunjukkan bahwa ia menghargai pendapat murid dan membuka ruang bagi mereka untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
  • Pilihan. Pak Segar juga memberikan murid-murid kesempatan untuk memilih dan menentukan bagaimana kebun tersebut akan diisi dan dirawat. Murid-murid diminta untuk menggambarkan seperti apa kebun impian mereka dan jenis tanaman apa yang mereka inginkan.
  • Kepemilikan. Murid-murid tidak hanya menyarankan ide tetapi juga terlibat dalam implementasinya, seperti membawa biji tanaman dari rumah dan menawarkan sisa potongan sayuran. Ini menciptakan rasa kepemilikan terhadap kebun.

SITUASI 2

  • Suara. Bu Ara memberi murid-murid kesempatan untuk menyuarakan ide dan pendapat mereka tentang bagaimana kelas mereka harus diatur. Murid-murid dibagi dalam kelompok untuk mendiskusikan dan merancang layout kelas mereka. Ini memberikan mereka kesempatan untuk menyampaikan ide dan preferensi mereka secara aktif.
  • Pilihan. Murid-murid diundang untuk memilih layout yang mereka inginkan. Ini memberi mereka kesempatan untuk memilih layout yang mereka rasa paling sesuai dengan keinginan mereka.
  • Kepemilikan. Dengan melibatkan murid-murid dalam merancang layout kelas dan memilih desain yang akan diimplementasikan, Bu Ara membantu mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan kelas mereka.

SITUASI 3

  • Suara. Pak Atap memberi murid-murid kesempatan untuk menyuarakan ide dan pendapat mereka secara aktif dalam perencanaan kegiatan study wisata dengan cara menanyakan kepada murid-murid anggota komite tentang pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari selama Kelas 9 serta keuntungan yang mereka harapkan dari studi wisata.
  • Pilihan. Perwakilan murid menyortir beberapa pilihan destinasi dan mendiskusikannya secara bersama-sama dengan anggota komite menggunakan checklist kriteria. Proses ini memberi murid kesempatan untuk memilih destinasi berdasarkan preferensi mereka sambil mempertimbangkan batasan dan kriteria yang ada.
  • Kepemilikan. Murid-murid terlibat sebagai anggota komite yang memiliki tanggung jawab dalam merencanakan dan memutuskan elemen-elemen dari studi wisata. Ini memberi mereka rasa kepemilikan terhadap keseluruhan proses.

SITUASI 4

  • Suara. Pak Bahri memberikan murid-murid kesempatan untuk menyuarakan ide dan pendapat mereka dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan mengadakan pertemuan daring dengan anggota OSIS untuk mendiskusikan kegalauannya mengenai kegiatan ekstrakurikuler selama pandemi. Ia menanyakan perasaan dan umpan balik mereka tentang kegiatan daring yang telah dilakukan, serta meminta saran mengenai kegiatan ekstrakurikuler yang bisa dilakukan secara daring. Ini memberikan kesempatan kepada murid-murid untuk menyuarakan kekhawatiran dan ide mereka.
  • Pilihan. Murid-murid diberikan kesempatan untuk memilih dan merancang bagaimana kegiatan ekstrakurikuler akan dilaksanakan. Murid-murid menawarkan solusi dengan mengusulkan agar murid-murid sendiri yang mengajar kegiatan ekstrakurikuler tersebut, dengan guru sebagai supervisor. Ini adalah contoh nyata dari murid yang diberikan pilihan untuk berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan.
  • Kepemilikan. Pak Bahri menciptakan rasa kepemilikan di kalangan murid-murid dengan melibatkan mereka dalam berbagai aspek kegiatan ekstrakurikuler dengan menyetujui usulan murid-murid untuk membiarkan mereka yang memiliki keahlian mengajar kegiatan ekstrakurikuler, Pak Bahri memberikan mereka rasa kepemilikan terhadap kegiatan tersebut.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline