Lihat ke Halaman Asli

Analisis Menggitik Tak'jil Masjid Mengetuk Pemikiran

Diperbarui: 14 Juni 2016   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika bulan ramadhan datang suasana berbeda menghinggapi kaum muslimin, bulan yang penuh keberkahan. banyak pedagang dadakan yang berjejeran di pinggir jalan, banyak umat muslim saling maaf-maafan . ini sering terjadi ketika mau tiba bulan ramadhan atau pas hari raya idhul fitri. perlu disadari suasana ini hanya terjadi pas bulan ramadhan dan ketika tak'Jil mempunyai hal menarik yang perlu dicermati.

Entah disadari atau tidak Ta'jil Masjid menjadi alat pemersatu, membuka pandangan. arti Takjil diadopsi dari kata Ta’jil dalam bahasa Arab yang artinya bersegera atau menyegerakan. bahwa Rasulullah SAW mensunnahkan untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktu maghrib telah tiba. Diceritakan dari Sahal Ibn Saad, Rasulullah SAW, bersabda:”Manusia selamanya dalam kebaikan, selama ia menyegerakan berbuka puasa”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari dan Muslim).

Nilai- nilai yang terkandung dalam Ta'jil Masjid:

1. Nilai Ketuhanan

Ta’jil dalam bahasa Arab yang artinya bersegera atau menyegerakan. dalam makna ini bersegera dalam berbuka puasa, rukun islam ke empat. ini tidak lepas dari Ideologi negara indonesia sesuai dengan Sila pertama "Ketuhanan yang Maha Esa". 

Dan diataspun sesuai dengan UUD 1945 pasal 29 ayat 1 yang berbunyi "“ Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa ” oleh karena itu negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk beribadat, menurut agama dan kepercayaannya (pasal 29 ayat 2 UUD 1945).

Dalam arti luas Jaminan kemerdekaan beragama yang secara yuridis constitutional ini membawa konsekuensi pemerintah sebagai berikut:

  • Pemerintah wajib memberi dorongan dan kesempatan terhadap kehidupan keagamaan yang sehat.
  • Pemerintah memberi perlindungan dan jaminan bagi usaha-usaha penyebaran agama, baik penyebaran agama dalam arti kualitatif maupun kuantitatif.
  • Pemerintah melarang adanya paksaan memeluk/meninggalkan suatu agama.
  • Pemerintah melarang kebebasan untuk tidak memilih agama.

2. Nilai Persaudaraan

Melihat keadaan dikota besar tidak terlepas dari kesibukan sehari-hari. menjadi alternatif masjid mempererat persaudaran malah masjid dikota-kota besar diindonesia mempunyai peran lebih yaitu menyatukan suku, ras dan bahasa yang berbeda  tidak kemungkinan dengan ta'kjil membuka persaudaraan baru antar manusia yang berkumpul dalam satu tempat. 

Ini sesuai dengan Makna yang di kaki Burung Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Kata-kata tersebut dapat pula diartikan : Berbeda-beda tetapi tetap satu itu.  Bhinneka Tunggal Ika dalam Persatuan Indonesia bermakna walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan.

Dalam kajian Islam silaturahmi sesuai Abu Hurairoh r.a: Rosul bersabda barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya, dan di panjangkan umurnya, hendaklah dia menyambungkan silaturahmi (H.R. Bukhori). Dalam kehidupan sehari-hari manusia untuk hidup bersosial, yaitu selalu hidup dalam keadaan saling membutuhkan. Islam sangat memperhatikan hal ini dalam banyak pembahasan fiqih tentang tatacara bermuamalah salah satunya adalah pembahasan tentang akhlak manusia dengan sesamanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline