Lihat ke Halaman Asli

Riza Aufaqul Umam

Karyawan Swasta

Jenis-Jenis Aktiva Aset yang Musti Diketahui dalam Akuntansi

Diperbarui: 10 Oktober 2022   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Jenis Jenis Aktiva Aset Dalam Akuntansi - Tiap perusahaan tentu mempunyai aktiva untuk aktivitas operasi, pendanaan, atau untuk investasi. Tanpa aktiva, sebuah perusahaan tidak bisa lakukan beberapa kegiatannya itu.

Pada intinya, aktiva atau kerap dikatakan sebagai aset sebagai semua kekayaan yang dipunyai oleh perusahaan tertentu, dan kekayaan tersebut yang nanti akan dipakai oleh perusahaan untuk lakukan aktivitas operasi usahanya. Aktiva atau aset erat hubungannya dengan kewajiban (utang) dan ekuitas, selain sisi dari komponen neraca, karena pemerolehannya yang tidak dapat dipisah.

Mengambil contoh, misalkan kas, kas ini pemerolehannya bisa dilaksanakan dengan cara-cara, seperti dari utang (kewajiban), dari pemilik (ekuitas), atau juga bisa hasil dari penerbitan saham (ekuitas) . Maka tidak boleh bingung bila semua account yang terhitung dalam aktiva, tentu ada hubungannya dengan kewajiban dan ekuitas.

Awalnya saya juga memberi pembahasan mengenai kewajiban, untuk pembahasan mengenai ekuitas akan selekasnya susul. Dan untuk ini kali, ulasan kita ialah berkenaan aktiva, yakni membahas mengenai pengertian aktiva dan beberapa jenisnya. Kemungkinan untuk beberapa akuntan atau calon akuntan, kata aktiva atau aset ini sangat akrab sekali, tetapi yang menjadi permasalahan ialah akrab tidak berarti memahami.

Nach karena itu, berikut pembahasan pengertian dan jenis jenis aktiva, Simak lengkap artikelnya.

Pengertian Aktiva (Aset)

Sama seperti yang telah saya ucapkan di atas jika yang diartikan dengan aktiva ialah semua kekayaan yang dipunyai oleh satu perusahaan, yang diartikan dengan kekayaan ini ialah sumber daya yang bisa berbentuk benda atau hak yang terkuasai dan yang awalnya didapat oleh perusahaan lewat transaksi bisnis atau peristiwa/aktivitas periode kemarin.

Agar bisa dianggap sebegai aktiva, kekayaan atau sumber daya itu harus dapat diukur memakai unit mata uang, dapat rupiah, dollar, atau mata uang yang lain bergantung dengan keadaan dan keadaan yang mengikuti. Mengambil contoh, misalkan aktiva yang berbentuk stok, karena itu stok itu harus dipandang berapakah rupiah nilainya? Bukan jumlah jumlah, bukan berapakah beratnya, tetapi berapakah rupiah?

FASB menerangkan jika yang diartikan dengan aktiva ialah satu faedah ekonomik masa datang yang cukup tentu, yang didapat atau terkuasai/dikontrol oleh satu perusahaan sebagai karena transaksi bisnis atau peristiwa periode kemarin.

Dikatakan sebagai faedah ekonomik masa datang yang cukup tentu karena memang aktiva ini sebagai sumber daya perusahaan yang nanti akan dipakai untuk jalankan beberapa kegiatannya, seperti operasi upayanya, pendanaan, atau investasi.

Selanjutnya, disebutkan akibatnya karena transaksi bisnis atau peristiwa masa lampau karena perusahaan dalam mendapat dan kuasai aktiva lewat transaksi bisnis-transaksi dan peristiwa yang awalnya sudah dilaksanakan, seperti transaksi bisnis pinjam pinjam dengan bank, pembelian, kontrak piutang, penerbitan saham, investasi, dan transaksi bisnis yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline