Apakah yang muncul dipikiran kalian jika mendengar kata SEKOLAH ?
Mayoritas orang hanya mengganggap sekolah sebagai tempat menuntut ilmu, mencari ijazah/gelar dan mencari nilai. Memang benar bahwa sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu, tetapi apakah ilmu yang dimaksud harus selalu menurut buku? apakah menuntut ilmu di sekolah harus terpaku kepada buku ? dan apakah sekolah selalu tentang nilai/ijazah?
Rasanya tidak
Mayoritas sekolah di Indonesia hanya memfokuskan anak didiknya agar mereka menguasai seluruh teori yang ada di buku. Sedangkan mereka lupa bahwa setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda. Tidak semua anak suka membaca, berhitung, dll. Ada anak yang senang membaca dan cepat memahami materi dengan membaca. Tetapi ada pula anak yang sangat lambat dalam memahami tulisan tulisan di buku.
Orang tua dan guru di Indonesia juga masih terlalu fokus pada pencapaian akademik anak didiknya, padahal sebenarnya prestasi non akademik juga penting untuk dikembangkan dalam diri anak.
Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga anak - anak. Kita tidak bisa memaksa mereka untuk memahami sejuta teori yang ada di buku. Harusnya orang tua dan pihak sekolah tidak hanya berfokus pada hasil akademik anak saja, tetapi harusnya mereka juga melakukan pemetaan bakat minat pada setiap anak agar minat dan bakat anak dapat dikembangkan.
Pemetaan minat dan bakat anak sebenarnya juga bisa memudahkan guru untuk menyiapkan metode yang cocok untuk menyampaikan materi kepada anak agar mereka bisa memahami materi dengan maksimal. Setelah guru mengetahui minat dan bakat si anak, guru harus bisa memadukan antara penyampaian materi dan mengembangkan minat dan bakat sang anak. Supaya anak tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan secara teori tetapi juga secara real, dan juga mereka memiliki soft skill yang dapat dikembangkan.
Di zaman milenial seperti sekarang ini, sudah bukan zamannya guru dan orang tua memaksa anaknya untuk memahami sejuta teori buku karena pada kenyataannya hidup tidak melulu soal teori, tetapi bagaimana praktek secara nyata di kehidupan sehari - hari. Teori memang peelu, tetapi praktik lebih penting.
Maka dari itu STOP berfokus pada nilai, percuma nilai tinggi kalau ternyata hasil mencontek, percuma nilai tinggi kalau besoknya sudah lupa materi. Lebih baik mengembangkan soft skill yang benar benar bisa digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan bangsa Indonesia dimasa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H