Lihat ke Halaman Asli

Praktik Baik Pembelajaran Berdiferensiasi dan Sosial Emosional dalam Pembelajaran Matematika SPLTV Fase E

Diperbarui: 24 Oktober 2022   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PRAKTIK BAIK

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN SOSIAL EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SPLTV FASE E

RIZA ASFA,GURU MATEMATIKA SMAN 2 HARAU-SUMBAR

  • Latar Belakang

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Utnuk terciptanya pembelajaran yang baik di tingkat SMA, perlu menciptakan suasana yang menyenangkan. Apa itu pembelajaran yang menyenangkan?

Pembelajaran yang menyenangkan  atau Joyful learning terdiri dari kata joyful artinya menyenangkan dan learning artinya pembelajaran. (Wei, Hung, Lee, & Chen, 2011) mengatakan bahawa “Joyful learning described as a vivid emotion or feeling of pleasure. The adjective of joy is joyful which also describes a kind of feeling, expressing and causes great pleasure. We define the “joyful learning” as a kind of learning process or experience which could make learners feel pleasure in a learning scenario/process” (Kata sifat sukacita adalah sukacita yang juga menggambarkan semacam perasaan, mengekspresikan dan menyebabkan kesenangan besar. Kami mendefinisikan "pembelajaran yang menyenangkan" sebagai semacam proses pembelajaran atau pengalaman yang dapat membuat peserta didik merasakan kesenangan dalam skenario / proses pembelajaran).

Sehubungan dengan itu, sebagai guru saya memiliki keinginan agar murid-murid saya senang dan antusias dalam belajar. Apalagi belajar matematika. Biasanya siswa saya sangat takut seklai untuk belajar matematika karena mereke menganggap matematika itu sulit, banyak rumus, bikin sakit kepala, menoton dan masih banyak lagi kata-kata yang kurang menyenangkan ketika belajar matematika. Bahkan ada yang tiba-tiba sakit karena mau ujian matematika hari ini.

Berdasarkan kondisi tersebut, saya menginginkan tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan menarik buat siswa saya ketika belajar matematika dengan saya. Saya ingin siswa saya senang dan bahagia dalam pembelajaran. Sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan . Menurut Ki Hadjar Dewantara, anak mempunyai kodrat bermain dan merdeka. Berdasarkan pendapat tersebut, saya berusaha menciptakan setiap pembelajaran saya, siswa merasa merdeka, bebas dan senang. Selain itu, menurut Ki Hadjar Dewantara didiklah anak sesuai dengan zamannya yang mana hal ini juga sesuai dengan pandangan Ali Bin Abi thalib.

Sesuai dengan kondisi tersebut , saya berusaya mempraktekan pembelajaran yang berpihak pada murid agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan harapan siswa saya belajar terwujud. Disini siswa saya berperan sebagai murid yang akan saya fasilitasi dalam mempelajari sebuah materi. Saya berusaha untuk menggali minat siswa saya sehingga tercapai pembelajaran berdasarkan minat. Minat merupakan aspek psikis yang dapat mendorong manusia untuk mencapai suatu tujuan. Minat terhadap suatu hal, dapat berarti kecenderungan untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar akan hal itu.

 Saya sebagai guru yang berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa saya sesuai dengan minatnya untuk belajar. Memotivasi dan memberikan dukungan dalam pembelajaran. Pembelajaran ini saya beri nama “Pembelajaran Berdiferensiasi dan Sosial Emosional dalam Pembelajaran Matematika Fase E”.

  • Tantangan

Dalam mewujudkan praktik baik pembelajaran saya ini, saya menghadapi tantangan yang cukup sulit. Terutama dari diri saya sendiri. Saya harus berpikir keras menemukan ide kreatif, pembelajaran seperti apa yang akan saya ciptakan. Bermodal dari searching di internet, lierasi praktik-praktik baik rekan-rekan di media social, berdiskusi sesame rekan guru di sekolah dan berdiskusi dengan rekan-rekan sesama guru di komunitas MGMP tingkat kabupaten, yang ternyata mempunyai masalah yang sama maka saya memcoba untuk mempraktekan suatu metode yang menurut saya akan menciptakan suasana yang nyaman dan membuat siswa saya mengerti akan materi saya.

Yang kedua, menurut saya yang menjadi tantangan adalah kecemasan saya akankah rencana praktik baik saya ini akan berjalan sesuai dengan rencana yang sudah saya buatTerutama dalam ketepatan waktu. Karena selain melibatkan saya sebagai fasilitator, tokoh utamanya adalah siswa saya. Kadang Rencana dan durasi waktu sudah saya perkirakan ternyata setelah dilaksanakan tidak sesuai dengan alokasi yang terencana sehingga tidak terlaksana semua rencana yang sudah direncanakan.

  • Pelaksanaan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline