Lihat ke Halaman Asli

Riza Nailul Majidah

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Kecemasan Baik atau Buruk

Diperbarui: 6 Juli 2021   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Riza Nailul Majidah

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Pernahkah kalian merasa cemas? Mengapa manusia merasa cemas? Bagaimana pandangan islam mengenai cemas? Apa dampak yang dirasakan ketika merasa cemas? Kali ini, saya akan menjelaskan sedikit mengenai kecemasan.

Rasa cemas adalah hal yang normal terjadi dan dirasakan oleh semua manusia. Kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan respon dan diciptakan oleh diri sendiri terhadap hal baru, hal buruk atau mengancam yang akan terjadi, serta rasa tidak mampu untuk menghadapi. Kecemasan menjadi tidak normal apabila besar dampak yang ditimbulkan bagi individu, serta intensitasnya tinggi dan durasinya lama. Hal tersebut dinamakan gangguan kecemasan atau anxiety disorder (Nevid, Rathus, & Grenee, 2003).

Gejala atau perilaku yang sering timbul pada orang yang mengalami kecemasan, antara lain (Nevid, Rathus, & Grenee, 2003):

Gejala fisik seperti gelisah, gugup, tegang, gemetar, mudah terkejut, berkeringat, gangguan berbicara, gangguan bernafas, jantung berdetak cepat, suara menjadi bergetar, beberapa anggota badan terasa panas atau dingin, sakit pada area kepala, lemas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, wajah memerah.

Behavioral, adalah tingkah laku yang berubah karena kecemasan, yaitu: perilaku menghindar, perilaku melekat atau bergantung, sensitive, perilaku terguncang. tidak sabar, diam terpaku, banyak bicara.

Kognitif, yakni kecemasan yang mempengaruhi kegiatan mental atau otak, yaitu: khawatir tentang suatu hal, takut dengan sesuatu hal yang akan terjadi,  berpikir hal yang tidak rasional, merasa terancam dengan manusia atau peristiwa yang seharusnya adalah hal yang wajar, takut kehilangan kontrol, takut akan ketidakmampuan untuk mengatasi suatu hal, khawatir pada sesuatu hal yang remeh atau sepele, berpikir mengenai sesuatu hal mengancam yang sama dengan berulang, khawatir akan kesendirian, susah berkonsentrasi atau focus, menurunya daya ingat, berpikir untuk bisa menjauh dari keramaian, karena akan terjadi suatu hal yang mengancam atau membahayakan, gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan, sulit melakukan penalaran.

Faktor munculnya kecemasan adalah peristiwa atau situasi yang membuat seseorang menjadi merasa cemas. Faktor-faktor yang menyebabkan rasa cemas muncul ialah perasaan terancam terhadap sesuatu walaupun sesuatu tersebut irasional, rasa khawatir kehilangan orang-orang yang dicintai, perasaan bersalah atau berdosa, dan bertolak belakang dengan hati Nurani, perasaan yang tidak diungkapkan, terjadi perubahan pada kondisi fisik (Kartono, 1997).

Terdapat juga faktor biologis yang menjadi penyebab kecemasan, yaitu gagalnya saraf-saraf otak dalam mengendalikan (aktivitas berlebih) emosi dan rasa takut dapat menyebabkan perubahan jalannya komunikasi sel-sel saraf dalam rangkaian arus otak (Setianingrum, 2020).

Carnrgie (dalam Fadila & Daliman, 2018) Kognitif juga menjadi faktor penyebab terjadinya kecemasan seperti, peristiwa atau pengalaman kurang menyenangkan, negative atau traumatic pada individu terhadap suatu keadaan. Selain itu ada faktor lingkungan yakni adanya pertentangan, tekanan, orang tua yang otoriter, keras, tidak adanya kehangatan dengan keluarga juga menjadi faktor penyebab terjadinya kecemaasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline